4. Arab Saudi Ancam Cekal Warganya yang Nekat Pergi ke Indonesia
Arab Saudi melarang warganya pergi ke daerah yang masuk dalam daftar merah untuk mencegah penyebaran virus corona. Jika nekat bepergian, pemerintah akan melarang mereka bepergian ke luar negeri selama tiga tahun.
Seorang pejabat kementerian dalam negeri yang tidak disebutkan namanya mengatakan beberapa warga negara Arab Saudi, telah melanggar peraturan perjalanan. "Siapa pun yang terbukti terlibat akan dikenakan pertanggungjawaban hukum dan hukuman berat setelah mereka kembali. Mereka akan dilarang bepergian selama tiga tahun," kata pejabat itu.
Arab Saudi telah melarang perjalanan atau transit di sejumlah negara termasuk Afghanistan, Argentina, Brasil, Mesir, Ethiopia, India, Indonesia, Lebanon, Pakistan, Afrika Selatan, Turki, Vietnam, dan Uni Emirat Arab.
Selain penerbangan langsung ke sejumlah negara di daftar merah itu, Kementerian Dalam Negeri juga melarang penerbangan transit. Negara-negara itu masuk dalam daftar merah karena tingginya kasus corona atau masuknya varian delta yang amat mudah menyebar.
Jumlah penduduk di Arab Saudi mencapai 30 juta jiwa. Pada Selasa, 27 Juli 2021, jumlah kasus tercatat 1.379 infeksi Covid-19 baru, sehingga totalnya menjadi 520.774 kasus dan 8.189 kematian.
Dilihat dari infeksi harian, jumlah kasus turun dibandingkan sebelumnya saat berada di puncak yaitu di atas 4.000 pada Juni 2020.
Sebelumnya Arab Saudi sudah melarang warga Indonesia masuk sejak Februari 2021.
5. Kematian Akibat Covid-19 di Inggris Mengalami Kenaikan
Inggris pada Selasa, 27 Juli 2021, melaporkan jumlah tertinggi kematian akibat Covid-19 dan pasien virus corona yang dirawat di rumah sakit sejak Maret 2021. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendesak masyarakat untuk waspada kendati sudah sepekan ini jumlah kasus baru positif Covid-19 di sana mengalami penurunan.
Inggris melaporkan ada 131 kematian akibat Covid-19. Angka itu tertinggi sejak 17 Maret 2021. Sebelumnya pada Senin, 26 Juli 2021, ada 14 pasien virus corona yang meninggal.
Sedangkan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit-rumah sakit di Inggris, juga mengalami kenaikan menjadi 5.918. Jumlah itu, tertinggi sejak Maret 2021.
Adapun jumlah kasus baru positif Covid-19 di Inggris, sudah mengalami penurunan dalam tujuh hari terakhir. Kendati begitu, Perdana Menteri Johnson menekankan pandemi Covid-19 masih belum berakhir.
“Sangat penting untuk tidak membiarkan diri kita keluar dari kesimpulan yang prematur. Masyarakat harus tetap berhati-hati dan itu tetap menjadi pendekatan dari pemerintah,” kata Johnson.
Sebelumnya Johnson sudah mencabut sejumlah larangan pembatasan gerak masyarakat Inggris. Dia juga sangat yakin Inggris bisa menjadi salah satu negara di Eropa yang perekonomiannya pulih kembali mengingat saat ini sudah banyak warga Inggris yang disuntik vaksin virus corona.
Baca juga: Wamenlu Cina Tuduh Amerika Ciptakan Musuh Imajiner untuk Tekan Cina
REUTERS | AP | AL JAZEERA