TEMPO.CO, Jakarta - Seorang diplomat senior Cina pada Senin menuduh Amerika menciptakan musuh imajiner untuk mengalihkan perhatian dari masalah dalam negeri dan menekan Cina, selama pembicaraan tingkat tinggi dengan pejabat AS.
Di tengah memburuknya hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman tiba pada Ahad untuk pertemuan tatap muka di kota utara Tianjin.
"Amerika Serikat ingin menghidupkan kembali rasa tujuan nasional dengan menetapkan Cina sebagai 'musuh imajiner'," kata Wakil Menteri Luar Negeri Xie Feng seperti dikutip televisi pemerintah dalam sebuah laporan pada sesi Senin pagi, bahkan saat pembicaraan sedang berlangsung, dilaporkan Reuters, 26 Juli 2021.
Amerika Serikat telah memobilisasi pemerintah dan masyarakatnya untuk menekan Cina, katanya.
"Seolah-olah begitu pembangunan Cina ditekan, masalah domestik dan eksternal AS akan teratasi, dan Amerika akan menjadi hebat lagi, dan hegemoni Amerika dapat dilanjutkan."
Baca Juga:
Wendy Sherman akan bertemu dengan Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri Wang Yi pada Senin.
Kunjungannya ke Cina terlambat ditambahkan ke rencana perjalanan Asia yang mencakup pemberhentian di Jepang, Korea Selatan, dan Mongolia, di tengah perselisihan tentang protokol antara Beijing dan Washington.
Xie Feng, komisaris Kementerian Luar Negeri Cina di Hong Kong, memberikan pengarahan tentang undang-undang keamanan nasional yang diusulkan di Hong Kong, China 25 Mei 2020. [REUTERS/James Pomfret]
Pada hari Sabtu, Wang Yi telah memperingatkan bahwa Cina tidak akan menerima Amerika Serikat mengambil posisi "superior" dalam hubungan itu, sehari setelah Cina meluncurkan sanksi terhadap mantan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross dan lainnya.
Pernyataan Wendy Sherman selama pembicaraan, seperti yang digariskan oleh pejabat senior AS, adalah bahwa Amerika Serikat menyambut baik persaingan dengan Cina, tetapi akan bersikeras bertindak secara adil dan setara, dan membangun garis pembatas untuk menghindari konflik.
Pemerintah AS dan anggota parlemen telah kritis terhadap kebijakan Cina di Hong Kong dan Xinjiang, dengan Senat AS telah meloloskan RUU bulan ini untuk melarang impor dari Xinjiang, dengan alasan kekhawatiran pengunaan kerja paksa.
Pada hari Senin, Xie mengatakan kepada media Cina bahwa dia menyampaikan daftar permintaan kepada Amerika Serikat untuk "memperbaiki" tindakannya di masa lalu terhadap Cina, seperti sanksi terhadap pejabat.
Pembicaraan Senin terjadi di tengah hubungan yang tegang antara Cina dan Amerika Serikat yang telah memburuk dalam beberapa bulan sejak pertemuan diplomatik awal pada Maret di Anchorage, yang pertama di bawah pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
Pada pertemuan Alaska, pejabat Cina, termasuk Wang Yi, mencerca negara demokrasi AS, sementara pejabat AS menuduh pihak Cina terlalu pamer.
Pertemuan Senin diadakan di tengah langkah-langkah ketat Covid-19 Cina, yang berarti bahwa pejabat asing telah bertemu dengan rekan-rekan Cina di luar Beijing, ibu kota.
Media asing dijauhkan dari lokasi pembicaraan, tetapi media Cina diizinkan berada di lokasi.
Baca juga: Cina Tawarkan Amerika Serikat untuk Dialog
REUTERS