Ilustrasi menonton video di Youtube. (Pixabay.com)
Seorang pejabat senior mengatakan pemerintah meminta data tertentu dari Facebook menyangkut empat masalah, tetapi perusahaan enggan mematuhi permintaan itu.
Empat isu itu menyangkut berapa banyak misinformasi vaksin yang ada di platform mereka, siapa yang melihat klaim-klaim tidak akurat tersebut, apa yang dilakukan perusahaan untuk menjangkau mereka, dan bagaimana Facebook mengetahui berhasil tidaknya langkah yang mereka ambil. Pejabat ini mengatakan, jawaban yang diberikan Facebook tidak "cukup baik".
Juru bicara Facebook Kevin McAlister mengatakan, perusahaannya telah menghapus lebih dari 18 juta misinformasi tentang Covid-19 sejak awal pandemi. Menurut data mereka, sejak Januari lalu keraguan terhadap vaksin telah menurun 50 persen di antara orang-orang Amerika Serikat yang menggunakan Facebook. Penerimaan terhadap vaksin juga disebutnya tinggi.
Dalam sebuah unggahan terpisah pada Sabtu lalu, Facebook meminta pemerintah untuk berhenti mengarahkan jari menuding mereka dan menjabarkan langkah-langkah yang telah diambil untuk mendorong para pengguna agar bersedia divaksin. Namun para pejabat pemerintah mengatakan tak ada ukuran keberhasilan dari unggahan tersebut.
Kekhawatiran besar pemerintahan Amerika adalah para platform media sosial itu berbohong atau tidak menganggap persoalan tersebut serius.
"Entah berbohong kepada kami atau menyembunyikan bola, atau mereka tidak menganggapnya serius sehingga tak ada analisis mendalam tentang apa yang terjadi di platform mereka," kata seorang pejabat Amerika. "Itu membuat setiap solusi yang mereka miliki dipertanyakan."
Baca juga: Blokir Trump, Markas Facebook dan Twitter Hendak Dibakar
BUDIARTI UTAMI PUTRI | REUTERS