TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat telah membeli 200 juta dosis vaksin Moderna tambahan, kata pembuat obat itu pada Rabu, termasuk opsi untuk membeli dosis eksperimental yang sedang dikembangkan.
Dosis vaksin Moderna tambahan, yang membuat total pesanan AS menjadi 500 juta, dapat digunakan untuk inokulasi primer, termasuk anak-anak, atau sebagai kemungkinan suntikan booster atau penguat, kata Moderna, dikutip dari Reuters, 16 Juni 2021.
Moderna saat ini sedang melakukan uji klinis yang menguji suntikan booster ketiga dari vaksin Covid-19 produksinya, serta percobaan untuk melindungi dari varian virus corona.
Pemerintah AS Agustus lalu menandatangani kesepakatan US$1,53 miliar (Rp21,7 triliun) dengan Moderna untuk 100 juta dosis vaksin Covid-19, dengan opsi untuk membeli 400 juta lagi.
Perusahaan telah mengajukan persetujuan penuh AS untuk vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan, dan juga telah meminta regulator untuk mengizinkan penggunaan daruratnya pada remaja berusia 12 hingga 17 tahun.
Presiden AS Joe Biden telah menetapkan target untuk memvaksinasi 70% orang dewasa Amerika dengan setidaknya satu suntikan Covid-19 pada Hari Kemerdekaan 4 Juli, meskipun kecepatan vaksinasi telah melambat secara signifikan sejak April.
Pembelian dosis terbaru juga terjadi hanya seminggu setelah pemerintahan Biden mengatakan pihaknya berencana untuk menyumbangkan 500 juta dosis vaksin Pfizer ke hampir 100 negara di tengah kekhawatiran kesenjangan inokulasi antara negara ekonomi maju dan negara berkembang.
Moderna, yang telah memasok 217 juta dosis suntikan vaksin ke pemerintah AS pada Senin, mengatakan pembelian tambahan itu untuk memastikan pasokan berkelanjutan hingga kuartal pertama tahun depan. Perusahaan mengatakan akan mengirimkan 110 juta dosis vaksin Moderna pada kuartal keempat dan 90 juta pada kuartal pertama 2022.
Baca juga: Moderna Klaim Vaksinnya Ampuh Pada Varian Covid-19 Afrika dan Brasil
REUTERS