TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator kebijakan Presiden Joe Biden untuk wilayah Indo-Pasifik Kurt Campbell tidak bisa menutupi rasa waswas terhadap kondisi di Myanmar, yang sekarang dipimpin oleh militer.
Pada Selasa, 8 Juni 2021, Campbell menyebut situasi di negara yang dulu bernama Burma itu, terus memburuk dan Amerika Serikat telah mencari segala kemungkinan yang bisa ditempuh sebagai jalan keluar.
"Tak bisa disangkal lagi kekerasan masih terulang. Kami buka hanya melihat tantangan dari pemberontakan etnis, namun juga naiknya oposisi yang lebih terorganisir dan punya tekad pada demokrasi serta menolak untuk turun," kata Campbell.
Pengungsi Karen yang membawa barang-barangnya berjalan di sepanjang kawat berduri di Mae Hong Son, Thailand, 29 Maret 2021. Pemerintah Thailand mengusir ribuan pengungsi yang melarikan diri dari serangan udara militer Myanmar kembali ke negara bagian Karen tenggara, kata dua kelompok aktivis pada Senin. Dalam tangkapan layar ini diambil dari video yang diperoleh oleh Reuters
Menurutnya, situasi di Myanmar mengkhawatirkan, bahkan semakin memburuk. Amerika Serikat pun melihat segala kemungkinan (skenario jala keluar).
Myanmar mengalami pergolakan sejak kudeta militer pada 1 Februari 2021. Sejak itu, terjadi unjuk rasa di kota-kota di Myanmar, bahkan bentrokan di sejumlah wilayah perbatasan antara militer Myanmar dan etnis minoritas. Sejumlah aksi protes itu ada yang hanya beberapa pekan saja.
Sebelumnya PBB pada Selasa, 8 Juni 2021, memperkirakan ada 100 ribu orang di negara bagian Kayah yang mengungsi karena kehilangan tempat tinggal setelah terjadi sejumlah serangan oleh aparat keamanan. Negara bagian Kayah adalah area warga sipil.
Menurut Campbell, Panglima Militer Myanmar Min Aung Hlaing sudah mengakui kalau dia tidak mengantisipasi kerusuhan sipil akan meningkat. Washington sebelumnya mendukung upaya ASEAN dan negara-negara lain untuk memulai proses agar
Myanmar kembali ke jalur demokrasi. Amerika Serikat mendesak negara-negara agar mengisolasi Min Aung secara diplomatik.
Sumber: Reuters