Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jutaan Dosis Vaksin COVID-19 Menuju Taiwan, Status Darurat Diperpanjang

image-gnews
Seorang karyawan bekerja di lab membuat kit reagen yang digunakan untuk menguji Virus COVID-19 di laboratorium Taiwan Advanced Nanotech Inc (TANBead) di Taoyuan, Taiwan, 26 Maret 2021. REUTERS/Ann Wang
Seorang karyawan bekerja di lab membuat kit reagen yang digunakan untuk menguji Virus COVID-19 di laboratorium Taiwan Advanced Nanotech Inc (TANBead) di Taoyuan, Taiwan, 26 Maret 2021. REUTERS/Ann Wang
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jutaan dosis vaksin COVID-19 dalam perjalanan ke Taiwan menyusul memburuknya pandemi di sana. Selain itu, Pemerintah Taiwan juga memutuskan untuk memperketat pembatasan sosial (status darurat) hingga 14 Juni demi memastikan pandemi benar-benar menurun.

Meski Taiwan selama ini dikenal sebagai negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19, ia juga negara dengan angka vaksinasi terendah. Menurut laporan Reuters, hanya 1 persen dari total populasinya (23,5 juta) yang telah divaksin.

"Dua juta dosis vaksin COVID-19 akan tiba pada akhir Juni, diikuti dengan 10 juta dosis di akhir Agustus. Hal itu sudah menghitung vaksin produksi lokal," ujar Menteri Kesehatan Taiwan, Chen Shih-chung, Selasa, 25 Mei 2021.

Apa saja vaksin yang akan datang belum diketahui. Chen tidak memberikan keterangan lengkap. Namun, apabila mengacu pada kabar pemesanan oleh Taiwan, diyakini vaksin yang akan hadir adalah AstraZeneca dan Moderna. Taiwan memesan 20 juta dosis vaksin COVID-19 dari keduanya.

Chen juga tidak memberikan keterangan soal status tawaran tenaga medis dan vaksin COVID-19 dari Cina. Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Taiwan enggan menerima bantuan dari Cina, menyakini negeri tirai bambu itu berperan mempersulit distribusi vaksin COVID-19 dan keanggotaan di WHO. 

Pada akhir pekan lalu, mantan Kepala Taiwan dari kubu oposisi Hung Hsiu-chu mengatakan pemerintah harus mengizinkan penggunaan vaksin virus corona dari Cina secepatnya. Sebab vaksin buatan Cina itu sudah diterima secara internasional dan Taiwan tidak seharusnya bersikap menunggu. Melihat sikap Chen, penggunaan vaksin Cina masih jadi tanda tanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keterangan lebih lanjut yang diberikan oleh Chen hanyalah perkara tantangan menekan pandemi. Meski pengendalian yang ada sekarang sudah menunjukkan hasil, Chen khawatir ada "hidden spreader" di antara komunitas. Ia berkata, hal itu bisa memperburuk pandemi lagi.

"Kekhawatiran kami...kami tidak bisa mengendalikan kasus-kasus tersembunyi dalam periode penting seperti sekarang. Hal itu bisa berdampak ke memburuknya pandemi," ujar Chen yang juga mendesak aparat untuk membantu pencarian 300 pasien positif di Taipei yang belum diisolir.

Per berita ini ditulis, status darurat Taiwan berada di level 3, satu tingkatan sebelum level tertinggi. Selama status berlaku, sekolah dan tempat hiburan ditutup. Selain itu, perkumpulan warga dibatasi. Adapun Taiwan mencatatkan total 5.456 kasus dan 35 kematian sejak pandemi COVID-19 dimulai.

Baca juga: Taiwan Diminta Mau Terima Vaksin Covid-19 dari Cina

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal 72 Musim di Jepang yang Berdasarkan Perubahan Alam

8 jam lalu

Ilustrasi tempat wisata di Jepang. Foto: Canva
Mengenal 72 Musim di Jepang yang Berdasarkan Perubahan Alam

72 musim di Jepang memungkinkan manusia menjalin hubungan mendalam dengan alam dan perubahannya


Teten Pastikan Aplikasi Temu asal Cina Belum Daftar Izin: Baru Urus HAKI

1 hari lalu

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki usai menerima audiensi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Teten Pastikan Aplikasi Temu asal Cina Belum Daftar Izin: Baru Urus HAKI

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki angkat bicara soal status aplikasi e-commerce asal Cina, Temu.


Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

1 hari lalu

Suasana lengang area konter 'check in' Terminal Internasional saat hari pertama pembukaan kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis 14 Oktober 2021. Bandara Ngurah Rai resmi dibuka kembali untuk melayani penerbangan internasional meskipun hingga Kamis siang masih belum ada pengajuan 'slot time' penerbangan internasional dari maskapai penerbangan di bandara tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

Erick Thohir merger PT Angkasa Pura I (Persero)atau AP I dan AP II melalui proses integrasi yakni PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.


MengenalI Topan Yagi yang Menerjang Vietnam, Cina, Filipina

1 hari lalu

Jantung Kota Hong Kong yang sepi pada 6 September 2024, karena otoritas memperingatkan bahaya topan Yagi sehingga warga dilarang beraktifitas di luar ruangan. Sumber: Poernomo Gontha Ridho
MengenalI Topan Yagi yang Menerjang Vietnam, Cina, Filipina

Topan Yagi diturunkan statusnya menjadi depresi tropis pada Minggu 8 September 2024


Cina Umumkan Temukan Virus Baru akibat Gigitan Kutu, Menyerang Otak!

2 hari lalu

Pasien berbaring di tempat tidur di samping loket tertutup di bagian gawat darurat Rumah Sakit Zhongshan, di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Shanghai, Cina, 3 Januari 2023. Karena kondisi yang penuh, beberapa tempat tidur pasien terpaksa ditempatkan di lorong RS. REUTERS/Staff
Cina Umumkan Temukan Virus Baru akibat Gigitan Kutu, Menyerang Otak!

Cina mengumumkan telah menemukan virus baru yang resisten terhadap antibiotik dan dapat menyerang otak.


Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

2 hari lalu

Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Soponyono di kawasan Rungkut Asri Utara, Surabaya pada Jumat 6 September 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

Terkini: Jokowi akan kembali melakukan reshuffle menteri menjelang akhir jabatan. Sri Mulyani didesak keluarkan aturan antidumping keramik Cina.


Kebanjiran Barang Impor Cina, Utilisasi Keramik Nasional Turun 7 Persen

2 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau produk keramik dan tableware ilegal saat Ekspose Barang Hasil Pengawasan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 20 Juni 2024. Kemendag akan memusnahkan sebanyak 4.565.598 biji produk keramik dan tableware senilai Rp79.897.965.000 asal Cina karena tidak memiliki Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB) SNI. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Kebanjiran Barang Impor Cina, Utilisasi Keramik Nasional Turun 7 Persen

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia mengeluhkan turunnya utilisasi keramik nasional karena terdesak bajir barang impor dari Cina.


Sri Mulyani Diminta Segera Keluarkan Aturan Antidumping Ubin Keramik Cina

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai rapat dengan Badan Anggaram DPR di kompleks Parlemen, Senayan, pada Selasa, 27 Agustus 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Sri Mulyani Diminta Segera Keluarkan Aturan Antidumping Ubin Keramik Cina

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati keluarkan aturan antidumping ubin keramik Cina.


Topan Yagi Melemah setelah Menewaskan Puluhan Orang di Vietnam, Cina, dan Filipina

3 hari lalu

Jantung Kota Hong Kong yang sepi pada 6 September 2024, karena otoritas memperingatkan bahaya topan Yagi sehingga warga dilarang beraktifitas di luar ruangan. Sumber: Poernomo Gontha Ridho
Topan Yagi Melemah setelah Menewaskan Puluhan Orang di Vietnam, Cina, dan Filipina

Topan Yagi mendatangkan malapetaka di Vietnam utara, Hainan di Cina, dan Filipina, yang merenggut puluhan nyawa.


Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

5 hari lalu

Ilustrasi mata-mata.
Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

Agen intelijen Jepang mengumpulkan informasi rahasia, klaim media Belarusia