TEMPO.CO, Jakarta - Max Mosley, mantan Presiden Federasi Internasional Balap Mobil meninggal pada usia 81 tahun pada Senin, 24 Mei 2021, setelah berjuang melawan kanker. Mosley dikenal pula sebagai salah satu pendiri Formula One.
“Keluarga Max Mosley mengkonfirmasikan kalau dia sudah meninggal semalam setelah berjuang melawan kanker. Mereka meminta diberikan privacy dalam menghadapi masa berkabung ini,” demikian bunyi pernyataan keluarga Mosley.
Suasana balapan Formula One F1 Grand Prix Cina 2019 di Shanghai, 14 April 2019. Para penggemar adu kecepatan jet balap di negara Tirai Bambu harus gigit jari karena F1 GP Cina 2020 telah ditunda, sementara di Bahrain akan digelar tanpa penonton. REUTERS/Aly Song
Teman lama Mosley, Bernie Ecclestone, ikut menyampaikan duka mendalam atas kepergian sahabatnya itu. Ecclestone adalah mantan CEO Formula One Group.
“Kami sudah seperti saudara selama 50 tahun. Lebih baik baginya meninggalkan dunia ini, daripada menderita seperti yang di telah alami selama ini,” kata Ecclestone, 90 tahun.
Mosley adalah putra bungsu Oswald Mosley, yakni Ketua gerakan fasisme Inggris pada 1930-an. Sebelum menjadi Presiden International Automobile Federation (FIA) pada 1993, Mosley adalah seorang pembalap, pemilik tim dan pengacara.
Dia pernah memenangkan kasus pelanggaran privacy melawan surat kabar News of the World pada 2008 setelah dia ambil bagian dalam sebuah pesta.
Mosley dan Ecclestone, yang sama-sama kuliah di Universitas Oxford, menjadi duo sahabat karib. Mereka lalu membentuk olahraga balap mobil dengan kursi tunggal dengan modal USD. 1 miliar (Rp 14 triliun). Saat yang sama mereka juga mengembangkan lebih banyak keamanan dalam sektor ini.
Baca juga: Ketua MPR Ajak Italia Bangun Sirkuit F1
Sumber: Reuters