Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kecelakaan Kereta Gantung di Italia Disebabkan Kerusakan Rem dan Kabel Putus

image-gnews
Tim penyelamat bekerja di dekat puing-puing kereta gantung yang jatuh di wilayah Piedmont, Italia utara, pada 23 Mei 2021. Sedikitnya 14 orang tewas ketika sebuah kereta gantung jatuh di wilayah tersebut. (Xinhua/Vigili del Fuoco)
Tim penyelamat bekerja di dekat puing-puing kereta gantung yang jatuh di wilayah Piedmont, Italia utara, pada 23 Mei 2021. Sedikitnya 14 orang tewas ketika sebuah kereta gantung jatuh di wilayah tersebut. (Xinhua/Vigili del Fuoco)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Investigasi penyebab kecelakaan kereta gantung di Danau Maggiore, Italia sudah dimulai. Dikutip dari kantor berita Reuters, para investigator menyebut kecelakaan itu disebabkan oleh rusaknya rem darurat dan kabel putus.

Nah, sekarang, para investigator tengah mencari apa penyebab kerusakan teknis tersebut. Dugaan mereka, ada faktor kelalaian atau ketidaksengajaan dari operator kereta gantung Danau Maggiore yang terletak di kota Stresa itu.

"Investigasi kami mulai dari bukti empiris dulu, kabel yang rusak dan sistem rem darurat yang tidak berjalan," ujar jaksa publik, Olimpia Bossi, Selasa, 25 Mei 2021.

Laporan awal tim investigasi mengatakan kabel yang putus adalah kabel yang berfungsi menarik kereta gantung ke puncak Gunung Mottarone. Kabel tersebut putus saat kereta gantung sudah mendekati puncak gunung, kurang lebih 20 menit sejak berangkat dari titik awal.

Ketika salah satu kabel putus, menurut keterangan investigator, rem darurat seharusnya otomatis berfungsi. Hal itu untuk memastikan kereta gantung tetap terikat ke kabel kedua yang berfungsi menahan beban. Namun, dalam insiden ini, rem darurat tak berfungsi.

Kerusakan itu menyebabkan kereta gantung merosot dari kabel kedua. Apa yang terjadi selanjutnya bisa ditebak, kereta gantung menghujam daratan dari ketinggian kurang lebih 1400 meter. Saat menyentuh daratan, kereta gantung berguling beberapa kali sebelum terhenti oleh salah satu pohon.

Tim penyelamat bekerja di dekat puing-puing kereta gantung yang jatuh di wilayah Piedmont, Italia utara, pada 23 Mei 2021. Layanan kereta gantung pertama kali dibuka pada Agustus 1970, dan setiap kabinnya dapat mengangkut 40 penumpang. (Xinhua/Vigili del Fuoco)

Sebanyak 14 orang tewas dalam kecelakaan kereta gantung itu. Hanya satu orang yang selamat, seorang anak asal Israel berusia 5 tahun. Identitasnya belum diketahui dan tidak ada yang menjemputnya ke rumah sakit, mengindikasikan orang tuanya tewas di kecelakaan kereta gantung.

Menteri Perhubungan dan Infrastruktur Italia, Enrico Giovannini berkunjung ke lokasi kejadian pada Senin kemarin. Ia berkata, pemerintah Italia akan membentuk komisi khusus untuk menyelidiki insiden kereta gantung terparah sejak tahun 1998 tersebut. Di tahun itu, 20 penumpang kereta gantung tewas ketika kabel terputus oleh pesawat Amerika terbang rendah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pemerintah, dan segala institusi terkait, berkomitmen untuk mencari tahu apa penyebab kecelakaan ini," ujarnya.

Wali Kota Stresa, Marcella Severino, mengaku sulit percaya jika penyebabnya benar-benar kabel rusak. Salah satu alasannya, kata ia, layanan kereta gantung itu belum lama ini dibuka kembali seiring membaiknya pendemi COVID-19.

Selain itu, Severino mengatakan perawatan perkabelan dan infrastruktur kereta gantung juga rutin dilakukan. Bahkan, ia mengatakan kabel kereta gantung belum lama ini diganti.

"Ini momen yang buruk bagi kami dan komunitas kami mengingat kami baru saja membuka tempat liburan ini (setelah pandemi). Ini sulit dipercaya," ujar Severino soal kecelakaan kereta gantung di Italia.

Baca juga: Korban Jatuhnya Kereta Gantung Italia Bertambah Menjadi 14 Orang

ISTMAN MP | REUTERS


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

2 hari lalu

Wisatawan mengenakan masker bedah berfoto selfie di depan spot wisata air mancur Trevi setelah dua kasus virus corona terkonfirmasi di kota mode tersebut di Roma, Italia, Jumat, 31 Januari 2020. Para pelancong yang tengah berwisata dengan rela mengenakan masker sebagai perlindungan diri dari virus baru tersebut. REUTERS/Remo Casilli
5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.


Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

3 hari lalu

Gondola di Kanal Venesia (Pixabay)
Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.


Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

6 hari lalu

Pandangan umum gerbang kota Porta Garibaldi, setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Karantina diberlakukan setelah jumlah kasus virus corona melonjak 25% dalam periode 24 jam menjadi 7.375, sementara kematian naik 57% menjadi 366. REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

6 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

11 hari lalu

Danau Como, Italia. Unsplash.com/Lewis J Goetz
Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian


Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

13 hari lalu

Reruntuhan Pemandian Kuno Caracella di Roma, Italia (Pixabay)
Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.


Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

14 hari lalu

Dua kapal frigat FREMM rencananya akan dibangun di Indonesia dengan bantuan Fincantieri sebagai bagian transfer of technology, sedangkan empat kapal frigat FREMM akan dibangun di Fincantieri di Italia. Navalnews.com
Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

15 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

18 hari lalu

R. Budi Hartono dan Michael Hartono menempati posisi pertama daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan sebesar USD 38,8 miliar atau Rp 555,8 triliun. Hartono Bersaudara mendapatkan sebagian besar kekayaan dari investasi di BCA. Tetapi, akar kekayaan mereka berasal dari usaha rokok Djarum yang dimulai oleh ayah mereka dan sekarang dijalankan oleh putra sulung Budi, Victor Hartono. Selain itu, kepemilikan keluarga ini juga termasuk merek elektronik populer, Polytron, dan real estate utama di Jakarta. Forbes
Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

Klub Sepak Bola Italia, Como 1907 ternyata milik orang terkaya di Indonesia yakni Hartono Bersaudara. Bagaimana kisah pembeliannya saat itu?


Jenis-jenis Restoran di Italia dari Osteria, Trattoria hingga Ristorante

23 hari lalu

Trattoria di Italia. Unsplash.com/Marialaura Gionfriddo
Jenis-jenis Restoran di Italia dari Osteria, Trattoria hingga Ristorante

Setiap jenis restoran di Italia terdapat perbedaan dari jenis tempat usaha hingga makanannya