TEMPO.CO, Jakarta - Taiwan pada Sabtu, 15 Mei 2021, meningkatkan tingkat kewaspadaan terhadap wabah virus corona untuk wilayah Ibu Kota Taipe dan sekitarnya. Lewat aturan ini, maka dalam dua pekan ke depan akan banyak tempat di tutup dan acara kumpul-kumpul pun dilarang setelah ada 180 kasus baru infeksi virus corona, yang ditularkan secara lokal.
Melalui aturan ini pula, masyarakat Taiwan harus menggunakan masker saat keluar rumah. Pemerintah Taiwan mendorong masyarakat untuk bekerja dari rumah dan belajar online.
Baca Juga:
Dengan naiknya tingkat kewaspadaan terhadap wabah virus corona ini, maka bioskop-bioskop dan tempat hiburan, ditutup. Acara kumpul-kumpul pun dibatasi dengan tidak lebih dari lima orang untuk acara pertemuan di dalam ruangan dan maksimal 10 orang untuk pertemuan di luar ruangan.
Pemerintah daerah Taipe telah memerintahkan bar-bar, club malam dan tempat sejenisnya, untuk tutup. Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung mengatakan tingkat risiko terlihat jelas di tempat-tempat khusus, seperti distrik Wanhua sehingga meningkat tingkat kewaspadaan.
“Hanya dengan melakukan ini, infeksi virus corona bisa diatasi dan dikendalikan,” kata Chen.
Wali Kota Taipe Ko Wen-je mendesak masyarakat agar berada di rumah saja sebanyak mungkin. Proses belajar-mengajar di sekolah pun diminta untuk pindah ke online.
“Pada kondisi seperti ini, Anda tidak punya pilihan. Tinggallah di rumah dan jangan keluar. Kalau pun harus keluar rumah, pakai masker untuk mengurangi infeksi dari droplets,” kata Ko.
Sedangkan Juru bicara Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan pihaknya akan mengurangi sejumlah rapat yang tidak begitu mendesak atau pun acara-acara publik. Kantor Kepresidenan di Wanhua pun akan ditutup sementara.
Baca juga: Taiwan Karantina 400 Orang Setelah Deteksi Kasus Covid-19 di Hotel Bandara
Sumber: Reuters