TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai asal Uni Emirat Arab, Etihad Airways dan Flydubai, telah membatalkan penerbangannya menuju Ibu Kota Tel Aviv, Israel. Sebelumnya maskapai-maskapai dari Amerika Serikat dan Eropa, juga menghindari penerbangan menuju Negeri Bintang Daud karena ketegangan yang sedang terjadi di sana.
Sebelumnya pada tahun lalu, sejumlah maskapai di Uni Emirat Arab melayani penerbangan ke Israel secara reguler atau beberapa bulan setelah Uni Emirat Arab melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Etihad Airways menambah penerbangan ke 20 kota Aisa, Australia, dan Eropa. Foto: @etihadairways
Etihad Airways dilaporkan telah menangguhkan penerbangan ke Israel. Begitu pula layanan kargo ke Ibu Kota Tel Aviv, yang mulai Minggu, 16 Mei 2021, dihentikan sementara gara-gara konflik memanas antara Israel dan Palestina.
“Etihad sedang memantau situasi di Israel dan terus melakukan kontak dengan otoritas berwenang serta informan keamanan intelijen,” demikian keterangan Etihad.
Flydubai juga telah membatalkan semua penerbangan dari Dubai ke Israel terhitung mulai Minggu, 16 Mei 2021. Pengumuman ini diunggah dalam website mereka, kendati ada dua penerbangan yang beroperasi, yakni pada Sabtu, 15 Mei 2021 dan penerbangan lainnya yang dijadwalkan pada pekan depan.
Flydubai belum lama ini beroperasi lebih sedikit dari jadwal sebelumnya dengan hanya melakukan empat kali penerbangan dalam sehari. Alasannya karena adanya penurunan permintaan.
Kelompok-kelompok bersenjata di Palestina berulang kali menembaki wilayah Tel Aviv dalam bentrokan yang meletup pada Senin, 10 Mei 2021. Kondisi ini telah membuat beberapa maskapai membatalkan penerbangan pada pekan ini.
Baca juga: Etihad Airways Ubah Suku Cadang Pesawat Lama Menjadi Karya Seni
Sumber: Reuters