TEMPO.CO, Jakarta - Aparat kepolisian Israel menembakkan peluru karet dan granat ke arah anak-anak muda Palestina mempersenjatai diri dengan batu di Masjid Al-Aqsa pada Jumat, 7 Mei 2021. Ketegangan itu dipicu oleh kemarahan akibat penggusuran rumah-rumah warga Palestina di tahan yang diklaim sebagai pemukiman Yahudi.
Setidaknya 169 warga Palestina mengalami luka-luka. Ada enam aparat kepolisian yang juga dilaporkan mengalami luka dalam bentrokan itu.
Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci ketiga umat Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
: -. pic.twitter.com/yDget4Q7K8
— (@SuleimanMas1) May 7, 2021
Sebelumnya ketegangan terjadi di Yerusalem dan Tepi Barat selama bulan suci Ramadan. Wilayah Sheikh Jarrah di Yerusalem timur, yang menjadi tempat tinggal banyak warga Palestina, menghadapi penggusuran, di mana kasus ini sudah berlangsung lama. Banyak dari mereka memilih bertahan memilih bertahan di Kota yang menjadi jantung perebutan Israel – Palestina.
Amerika Serikat dan PBB pada Jumat, 7 Mei 2021, menyerukan agar semua pihak tenang dan menahan diri. Sedangkan Yordania mengutuk penggusuran tersebut.
Pada Jumat kemarin, ribuan warga Palestina memadati area Masjid Al-Aqsa untuk melakukan salat berjamaah. Namun ketika masuk waktu berbuka puasa, bentrokan mulai terjadi di luar area Masjid Al-Aqsa dekat Sheikh Jarrah.
Baca juga: Ribuan Muslim Padati Kompleks Masjid Al-Aqsa Setelah Ditutup 45 Hari
Sumber : english.alarabiya.net