TEMPO.CO, Jakarta -Meninggalnya Pangeran Philip, Duke of Edinburgh, suami Ratu Elizabeth II menyisakan duka yang mendalam. Duke of Edinburgh Award Indonesia menyatakan dunia kehilangan pejuang yang selalu punya inspirasi dan komitmen ingin memajukan kaum muda
“Dunia telah kehilangan seorang tokoh yang sangat setia, giat, tanpa lelah memperjuangkan potensi optimal setiap anak muda, tanpa memandang apapun latar belakang mereka,” kata National Chairman Duke of Edinburgh Award Indonesia, Dubes Nadjib Riphat Kesoema dalam siaran pers yang diterima Tempo, Sabtu 17 April 2021.
Menurut Nadjib, selama lebih dari 6.5 dasawarsa karya besarnya ini telah mendorong generasi muda untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan, keuletan, kejujuran, komitmen, kesiagaan dan kesiapan unutk menyongsong masa depannya dan dunia baru yang lebih baik. “Selamat jalan Pangerang Philip, Duke of Edinburgh, Pahlawan kamu muda dunia,” katanya.
Sejak Enam puluh lima tahun yang lalu, Pangeran Philip memprakarsai pendirian Program Duke of Edinburgh Award di Inggris dan kemudian berkembang ke berbagai negara. Hingga saat ini, program Award telah diselenggarakan di lebih dari 130 negara dunia. Sebuah program yang luar biasa dengan cara membekali dan memberdayakan jutaan anak muda membangun keterampilan, kepercayaan diri, dan ketangguhan yang mereka butuhkan dalam membantu masyarakat dan siap mendunia atau #WORLDREADY.
Melalui kepemimpinan dan keterlibatan Pangeran Philip, Program Award Internasional yang menyandang namanya ini, telah banyak mengubah kehidupan jutaan anak muda; sejak mulai berdiri pada tahun 1956 dan seterusnya, program telah memberikan dampak yang tak terhitung jumlahnya di berbagai komunitas di masing masing negara.
Saat kaum muda menghadapi tantangan dan perubahan yang luar biasa seperti masa pandemi saat ini, program “do-it-yourself growing-up kit” yang beliau ciptakan, menjadi sangat relevan, bahkan lebih relevan dibandingkan dengan masa sebelumnya. Semangatdan komitmen Pangeran Philip, sumbangsih beliau untuk Program Award dan pengembangan anak muda berlanjut hingga akhir hayatnya.
Tekad, energi, dan antusiasme beliau akan selalu dikenang. Sejak program Penghargaan Duke of Edinburgh didirikan, almarhum memiliki komitmen untuk memastikan program ini dapat diakses oleh kaum muda dengan latar belakang apapun.
Setiap tahun, lebih dari satu juta pemuda berpartisipasi aktif dalam Program Award di seluruh dunia, yang didukung oleh sekitar 200.000 relawan dewasa (Award Leader dan Asesor kegiatan). Program Award ini pun telah memberikan kesempatan khusus bagi para pemuda yang terpinggirkan, yaitu mereka dari kelompok difabel, komunitas pasca-konflik, kaum marjinal dan kaum muda yang terlibat masalah hukum
Duke of Edinburgh Award Indonesia, meskipun secara formal baru didirikan di bulan April 2019, namun telah melaksanakan berbagai kegiatan jauh sebelum itu. Setiap tahun lebih dari 1.500 pemuda berpartisipasi dalam program Award ini yg berasal dari dari sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia.
Lembaga pendidikan itu seperti British School Jakarta, Paskibraka Kota Bandung, Yayasan BPK PENABUR, Pesantren Pabelan Magelang, IMS Khalifa, Sekolah Bumi Shalawat Sidoarjo, Nanyang School Jakarta, dan Surabaya European School. Selanjutnya, Canggu Community School Bali, Dyatmika School Bali, Semarang Multinational School, Singapore National Academy Surabaya, Universitas Indonesia, serta IPMI Internasional Business School and Sekolah Victoria Plus.
Setri