TEMPO.CO, Jakarta - Filipina mengambil langkah cepat untuk menangani pandemi COVID-19 yang memburuk. Dikutip dari Channel News Asia, Filipinan telah mengesahkan penggunaan vaksin COVID-19 asal Rusia, Sputnik V. Hal tersebut menjadikan vaksin produksi institut Gamelaya itu sebagai vaksin keempat yang mendapat izin penggunaan darurat di Filipina.
"Potensi manfaat dari vaksin COVID-19 Sputnik V buatan Gamelaya melebihi potensi resikonya," ujar Kepala Badan Regulator Obat-obatan Filipina, Rolando Enrique Domingo, Jumat, 19 Maret 2021.
Menurut data pengkajian oleh regulator di Filipina, Vaksin COVID-19 Sputnik V memiliki efikasi sebesar 91,6 persen untuk kelompok usia di atas 18 tahun. Hal itu pas dengan kebutuhan Filipina.
Selain Sputnik V, Domingo menyatakan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson berpotensi menyusul. Ia berkata, perusahaan farmasi asal Amerika tersebut sudah mengontak lembaganya untuk mengajukan pengkajian penggunaan. Namun, sejauh ini, Domingo mengatakan belum ada aplikasi resmi dari mereka.
Secara keseluruhan, Filipina mengincar target 140,5 juta dosis vaksin COVID-19 berhasil diedarkan per Desember nanti. Jumlah tersebut cukup untuk memvaksinasi kurang lebih 70 juta warga Filipina demi mencapai herd immunity tahun ini.
Per berita ini ditulis, Filipina adalah negara kedua di Asia Tenggara yang paling terdampak COVID-19. Mereka mencatatkan 640 ribu kasus dan 12 ribu kematian akibat COVID-19. Adapun jumlah kasus harian konsisten naik per akhir Januari kemarin dari yang awalnya di bawah 2000 kasus menjadi 5000 kasus per hari Maret ini.
Kasus harian yang konsisten naik diduga berkaitan dengan makin banyaknya varian-varian baru COVID-19 yang masuk ke Filipina. Menurut laporan Kementerian Kesehatan, Filipina sudah kemasukan varian baru COVID-19 asal Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.
Baca juga: Varian Baru COVID-19 dari Brasil Sudah Sampai Filipina
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA