TEMPO.CO, Jakarta - Sean Doyle, CEO maskapai British Airways menyarankan agar orang-orang yang sudah mendapat vaksin virus corona diperbolehkan melakukan perjalanan tanpa larangan. Begitu pula untuk orang-orang yang belum mendapat vaksin, namun hasil tesnya negatif Covid-19.
Saran itu disampaikan Doyle sebulan sebelum Pemerintah Inggris memfinalisasi sejumlah rencana. Diantara rencana yang diumumkan itu, musim liburan di Inggris paling cepat pada 17 Mei 2021, padahal sebelumnya 12 April 2021.
Selanjutnya, Inggris akan mengumumkan bagaimana dan kapan larangan perjalanan yang tidak begitu mendesak dapat diakhiri. Doyle menyarankan agar Pemerintah Inggris bekerja sama dengan negara-negara lain supaya mereka membuat aplikasi vaksin dan kesehatan sehingga perjalanan lintas negara bisa dilakukan lagi. Sudah setahun banyak negara memberlakukan pembatasan penerbangan sehingga kondisi ini membuat banyak maskapai terpukul.
“Saya rasa orang-orang yang sudah mendapat suntik vaksin virus corona harusnya diperbolehkan melakukan perjalanan dengan bebas (tanpa larangan). Mereka yang belum divaksin pun seharusnya bisa melakukan perjalanan ke luar negeri asalkan hasil tesnya negatif Covid-19,” kata Doyle.
Pesawat British Airways mendekati landasan Bandara Heathrow, London, 26 Oktober 2016. Pembangunan landasan pacu ketiga mendapat tentangan dari sebagian masyarakat London. REUTERS/Eddie Keogh
Baca juga: British Airways Berencana PHK 350 Pilot
Menurut Doyle, program imunisasi vaksin virus corona yang sedang berjalan ini membuat British Airways optimis bisa kembali mengudara pada musim panas ini. Namun proses pemulihan akan tergantung pada keputusan Pemerintah Inggris yang rencananya diumumkan pada 12 April 2021.
Doyle sangat ingin Inggris memberikan dukungan untuk mengadakan aplikasi kesehatan yang bisa digunakan untuk memverifikasi seseorang negatif Covid-19 dan status vaksinnya.
Dia sangat yakin, aplikasi ini akan menjadi kunci untuk memfasilitasi perjalanan skala besar. Sebab seorang staf penerbangan British Airways membutuhkan waktu 20 menit untuk mengecek dokumen tes virus corona penumpang dan ini tidak akan praktis jika ada penumpang dalam jumlah besar.
Sumber: Reuters