TEMPO.CO, Jakarta - Spanyol akhirnya menurunkan patung Francisco Franco pada Selasa, 23 Februari 2021. Penurunan patung tokoh bersejarah itu dilakukan lewat pemungutan suara.
Francisco Franco adalah seorang komandan Legiun Spanyol dalam perang Rif 1920-an antara Spanyol dan Prancis melawan suku Berber di wilayah pegunungan Maroko. Franco dianggap sebagai pemimpin diktator.
Penurunan patung Francisco Franco mengingatkan pada peristiwa serupa di negara lain.
1.Patung Edward Colston
Pengunjuk rasa di Kota Bristol, Inggris, yang mengecam rasisme atas kematian warga kulit hitam Amerika George Floyd, merobohkan patung simbol kolonialisme Inggris abad 17.
Monumen Edward Colston yang didirikan 1895, pada 7 Juni 2020 dirobohkan menggunakan tali, lalu dilarung ke laut di pelabuhan kota itu. Para pengunjuk rasa ‘Black Lives Matter’ bertepuk tangan menyaksikan perobohan patung itu.
Edward Colston adalah pengusaha asal Inggris yang terlibat dalam perdagangan budak.
Baca juga: Dolly Parton Tolak Dibuatkan Patung untuk Menghormatinya
2.Patung Robert Milligan
Patung ini dipasang di halaman sebuah museum di Ibu Kota London, Inggris. Pada Selasa, 9 Juni 2020, patung diturunkan dampak gelombang protes anti-rasisme kematian Floyd.
Patung ini memicu perdebatan di Inggris soal masa lalu Milligan, yang seorang pengusaha dan diduga pernah melakukan penjualan budak.
3.Patung Thomas Jefferson
Para pengunjuk rasa anti rasisme telah mendongkel dan merobohkan patung presiden ke-3 Amerika Serikat, Thomas Jefferson di North Portland, Oregon, Amerika Serikat.
Thomas Jefferson merupakan salah seorang Bapak Pendiri Negeri Abang Sam. Dia merancang dan merumuskan Deklarasi Kemerdekaan AS pada 1776.
Dia juga aktif merumuskan Bill of Rights, yang menjadi landasan dari nilai-nilai HAM universal.
4.Patung John Macdonald
Patung mantan Perdana Menteri Kanada, yang pertama Sir John Macdonald, di Kota Montreal pada Sabtu, 29 Agustus 2020 digulingkan dalam sebuah unjuk rasa damai. Demonstran melakukan aksi jalan sebagai bentuk dukungan terhadap aparat kepolisian.
Macdonald menjadi Perdana Menteri pertama Kanada pada 1867. Dalam beberapa tahun terakhir, patungnya sering menjadi sasaran aksi corat-coret (graffiti) dan di cat warna merah.
Aktivis mengkritisi beberapa tindakan mantan dan kebijakan Perdana Menteri Kanada itu yang dibuat patungnya. Diantaranya sistem sekolah asrama, di mana sekitar 10 ribu anak-anak pribumi Kanada dipaksa meninggalkan keluarga mereka dan dikirim ke sekolah-sekolah berasrama yang didanai oleh negara.