Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Negara Bagian India Ubah Nama Buah Naga karena Identik dengan Penamaan Cina

image-gnews
Buah naga (Pixabay.com)
Buah naga (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah negara bagian Gujarat di India memutuskan untuk mengubah nama buah naga karena identik dengan penamaan Cina.

Perubahan nama buah naga dilakukan menyusul ketegangan antara India dan Cina, yang saat ini terjebak kebuntuan militer di sepanjang perbatasan Himalaya yang diperebutkan setelah bentrokan yang menewaskan 20 tentara India. India merespons insiden pada Juni dengan melarang aplikasi buatan Cina dan membatasi impor dari Cina.

"Pemerintah Gujarat telah memutuskan...kata buah naga tidak sesuai, dan dikaitkan dengan Cina. Bentuk buahnya seperti teratai, dan karenanya kami memberinya nama Sansekerta baru, kamalam. Tidak ada (motif) yang politis tentang perubahan nama itu," kata Kepala Menteri Gujarat Vijay Rupani kepada media pada Selasa, dikutip dari Reuters, 21 Januari 2021.

Teratai, atau kamal dalam bahasa Hindi, adalah simbol dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di Modi. Buah tersebut selanjutnya akan dikenal sebagai kamalam di negara bagian tersebut, kata Rupani, yang berasal dari BJP. Gujarat adalah negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi dari Partai BJP.

Kamalam juga merupakan nama markas Partai BJP di Koba, Gandhinagar, menurut The Indian Express.

Para pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera partai setelah mengetahui hasil hitung cepat pemilu India di Ahmedabad, India, 23 Mei 2019. [REUTERS / Amit Dave]

Perubahan nama buah naga terjadi beberapa bulan setelah Perdana Menteri Modi memuji para petani dalam program radio untuk membudidayakan buah naga di wilayah gersang Kutch di Gujarat.

Dalam siaran radio Mann Ki Baat pada 26 Juli tahun lalu, Perdana Menteri Narendra Modi memuji para petani Kutch karena telah membudidayakan buah naga dan mengadopsi praktik-praktik inovatif, menyebutnya sebagai "semangat kemandirian", Indian Express melaporkan.

Pada 6 Agustus, Ram Kumar, kepala pelestarian hutan tambahan (perhutanan sosial) di departemen kehutanan Gujarat, meneruskan proposal perubahan nama kepada Dewan Riset Pertanian India (ICAR) untuk mengganti nama buah Kamalam.

"Setelah itu para petani mendekati saya, dan menyarankan untuk mengganti nama buah naga menjadi kamalam," kata Vinod Chavda, Anggota Parlemen BJP dari Kutch, kepada Reuters.

"Saya senang negara telah menerima proposal tersebut," ujar Chavda.

Baca juga: Cina dan India Saling Tuduh dan Ancam Soal Perkelahian di Galwan

Ada lebih dari 200 petani di Kutch yang menanam buah naga di area 1.500 hektar lebih, kata Haresh Thakkar, seorang petani dari wilayah tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Nama buah India akan membawa lebih banyak kebahagiaan bagi kami. Kami merasa tingkat penerimaan buah ini juga akan meningkat jika dipandang sebagai buah India," kata Thakkar yang sudah menanam buah naga selama lima tahun ini.

Buah naga juga ditanam di negara bagian tetangga Maharashtra dan di timur laut India. Tidak ada tanda-tanda bahwa pemerintah daerah berencana melakukan perubahan nama.

Partai oposisi, Partai Kongres, menyebut perubahan nama buah naga sebagai gimik.

"Pemerintah tidak memiliki apa pun yang berharga untuk ditampilkan sebagai pencapaian, dan berusaha mengalihkan perhatian dari masalah nyata," kata juru bicara Partai Kongres Gujarat Manish Doshi.

Buah naga adalah buah dari spesies kaktus liar yang berasal dari Amerika Selatan dan Tengah, yang disebut pitaya atau pitahaya. Daging buah biasanya berwarna putih atau merah, meskipun ada juga pitaya kuning yang kurang umum, dan bertabur biji kecil mirip buah kiwi.

Penghasil dan pengekspor buah naga terbesar di dunia adalah Vietnam, yang tanamannya dibawa oleh Prancis pada abad ke-19. Orang Vietnam menyebutnya thanh long, yang diterjemahkan menjadi "mata naga", diyakini sebagai asal dari nama umum bahasa Inggrisnya.

Selain dibudidayakan di negara asalnya di Amerika Latin, buah naga juga dibudidayakan di Thailand, Taiwan, Cina, Australia, Israel, dan Sri Lanka. Dikutip dari The Indian Express, buah naga dibawa ke India pada 1990-an, dan ditanam di Karnataka, Kerala, Tamil Nadu, Maharashtra, Gujarat, Odisha, Benggala Barat, Andhra Pradesh, dan Kepulauan Andaman dan Nicobar.

REUTERS | INDIAN EXPRESS

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-india-china-fruit/a-lotus-not-a-chinese-dragon-indian-pm-modis-home-state-changes-name-of-fruit-idUSKBN29P16Q?il=0

https://indianexpress.com/article/explained/dragon-fruit-kamalam-gujarat-7154571/

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

17 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

19 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

2 hari lalu

Para pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera partai setelah mengetahui hasil hitung cepat pemilu India di Ahmedabad, India, 23 Mei 2019. [REUTERS / Amit Dave]
Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

PM India Narendra Modi dan partai nasionalis Hindu yang dipimpinnya mulai menyerang lawan-lawan oposisi untuk memperkuat basis garis kerasnya.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

2 hari lalu

Ilustrasi artificial intelligence (AI). (Antara/Pixabay)
Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

Deepfake video palsu yang dibuat menggunakan perangkat lunak digital