TEMPO.CO, Jakarta - Demokrat DPR AS berencana untuk memberikan suara untuk pemakzulan Donald Trump pada Rabu, kata Pemimpin Mayoritas DPR Steny Hoyer mengatakan kepada Demokrat melalui panggilan kaukus pada Senin.
Demokrat mengatur pemungutan suara pemakzulan satu minggu setelah perusuh yang dihasut oleh Donald Trump menyerbu gedung Capitol AS, saat upacara pengesahan formal kemenangan Joe Biden.
DPR AS akan memberikan suara pada Selasa malam pada resolusi yang mendesak Wakil Presiden Mike Pence untuk meminta Amendemen ke-25 untuk mencopot Trump dari kekuasaan, dan kemudian berencana untuk memberikan suara pada hari Rabu pukul 9 pagi waktu Washington pada resolusi pemakzulan, kata Hoyer, dikutip dari CNN, 12 Januari 2021.
Demokrat secara resmi memperkenalkan resolusi pemakzulan mereka pada Senin, menuduh Trump dengan "hasutan pemberontakan", menjadikan Donald Trump presiden pertama dalam sejarah yang dimakzulkan dua kali. Pemungutan suara hari Rabu menggarisbawahi kemarahan Demokrat terhadap Trump dan para pendukungnya setelah berbulan-bulan menuduh kecurangan pemilu AS tanpa bukti, yang berujung pada penyerbuan gedung Capitol AS oleh pendukungnya pada Rabu pekan lalu.
Pendemo membawa bendera AS dalam aksi "Keluarkan dia! Bela demokrasi", sehari setelah pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu Capitol, di wilayah Brooklyn, New York City, New York, AS, 7 Januari 2021. Ini merupakan ancaman pemakzulan kedua bagi Trump. REUTERS/Jeenah Moon
Pasal pemakzulan tunggal, yang diperkenalkan ketika DPR mengadakan sesi pro-forma singkat pada hari Senin, menunjuk pada klaim palsu Trump yang berulang kali bahwa ia memenangkan pemilu dan pidatonya di hadapan massa pada 6 Januari sebelum para perusuh menyerang ke Capitol. Pasal itu juga mengutip percakapan telepon Trump dengan Sekretaris Negara Bagian Georgia, di mana Trump mendesaknya untuk "menemukan" cukup suara bagi Trump untuk memenangkan negara bagian itu.
"Dalam semua ini, Presiden Trump sangat membahayakan keamanan Amerika Serikat dan lembaga Pemerintahnya," kata resolusi pemakzulan itu. "Dia mengancam integritas sistem demokrasi, mencampuri transisi kekuasaan secara damai, dan membahayakan cabang pemerintahan yang setara. Dengan demikian, dia mengkhianati kepercayaannya sebagai Presiden, hingga melukai rakyat Amerika Serikat."
Resolusi tersebut, yang diperkenalkan oleh Demokrat David Cicilline dari Rhode Island, Jamie Raskin dari Maryland dan Ted Lieu dari California, juga mengutip Amendemen ke-14 Konstitusi, yang akan melarang siapa pun yang telah terlibat dalam pemberontakan atau pemberontakan melawan Amerika Serikat untuk menjabat di pemerintahan.
Jika mayoritas sederhana dari 435 anggota DPR setuju untuk mengajukan dakwaan pemakzulan, yang dikenal sebagai pasal pemakzulan, prosesnya akan diteruskan ke Senat, majelis tinggi, yang akan menggelar persidangan. Konstitusi mensyaratkan suara dua pertiga dari Senat untuk memvonis dan memberhentikan seorang presiden, menurut Reuters.
Pemimpin Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell, mengatakan persidangan paling awal dapat dimulai pada 19 Januari karena majelis sedang dalam masa istirahat sampai saat itu. Untuk memulai lebih awal, semua 100 Senator perlu memberikan suara untuk mendukungnya, kata McConnell dalam memo 8 Januari kepada rekan-rekannya yang diperoleh Washington Post.
Pemimpin Demokrat Senat, Chuck Schumer, sedang menjajaki penggunaan otoritas darurat untuk mengumpulkan kembali Senat sebelumnya, kata seorang pembantu senior Demokrat pada hari Senin. Langkah seperti itu membutuhkan persetujuan McConnell.
Pakar pemakzulan mengatakan Senat bebas menetapkan aturannya sendiri, dan dapat mengadakan sidang pemakzulan dalam satu hari jika diinginkan.
Pemakzulan dapat digunakan untuk menggulingkan Trump dari jabatannya dan mendiskualifikasi dia untuk mencalonkan diri lagi sebagai presiden AS di pemilu mendatang.
CNN | REUTERS
Sumber:
https://edition.cnn.com/2021/01/11/politics/house-democrats-impeachment-plans/index.html
https://www.reuters.com/article/us-usa-trump-impeachment-explainer/explainer-trump-is-heading-for-second-impeachment-heres-what-to-expect-idUSKBN29H1A8?il=0