TEMPO.CO, - Ilmuwan India akhirnya mengetahui penyebab penyakit misterius yang membuat ratusan orang di Kota Eluru, Andhra Pradesh, jatuh sakit. Ilmuwan dari All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) mengungkapkan ada kandungan nikel ditemukan dalam sampel susu yang dikumpulkan di kota Eluru.
Lebih dari 600 warga India sakit dengan gejala mual, kejang dan pingsan. Satu pasien meninggal dunia. Hasil pemeriksaan sampel darah pasien menunjukkan jumlah timbal dan nikel yang berlebihan.
“Adanya nikel dalam sampel susu merupakan sesuatu yang menjadi peringatan bagi kami. Seharusnya tidak ada dalam sampel susu. Ini mengkhawatirkan," kata Avr Mohan, pengawas medis Rumah Sakit Distrik Eluru, dikutip dari Aljazeera, Jumat, 18 Desember 2020.
Mohan, yang juga koordinator dinas kesehatan kabupaten, mengatakan para ilmuwan belum mengetahui mengapa logam ditemukan dalam sampel susu, tetapi ada kemungkinan logam itu berasal dari pestisida.
Sebelumnya, Kepala Menteri Andhra Pradesh YS Jaganmohan Reddy bersama ahli medis di Amaravati menyampaikan laporan penelitian terkait penyakit ini dalam konferensi pers, Jumat pekan lalu.
Dalam laporan itu, All India Institutes of Medical Sciens (AIIMS) dan Institut Teknologi Kimia India menemukan timbal dan nikel dalam sampel darah para korban. "Tetapi tidak ditemukan apa pun di dalam air," bunyi laporan itu dikutip dari Hindustan Times, Sabtu, 12 Desember 2020.
Sementara penelitian National Institute of Nutrition menemukan jejak merkuri dalam beras serta residu pestisida dan herbisida dalam jumlah berlebih di sayuran. Ia juga menemukan residu organofosfat dalam darah pasien. "Ini harus dipelajari bagaimana mereka memasuki manusia," tulis mereka.
Adapun studi yang dikerjakan oleh Dewan Pengendalian Polusi Andhra Pradesh terhadap kualitas udara dan air tidak menemukan adanya kandungan logam berat. Begitupun kajian dari Institute of Preventive Medicine terhadap susu yang dikonsumsi para korban.
Kendati dua penelitian itu mengesampingkan adanya kontaminasi dalam air, pemerintah setempat meminta dilakukan pengujian ulang. Pasalnya sebuah laboratorium swasta di Vijayawada menunjukkan air minum yang dipasok ke daerah-daerah seperti Ramachandra Rao Peta, Pension Line Area, dan JP Colony mengandung berbagai residu pestisida dalam jumlah besar, ribuan kali lebih banyak dari batas yang diizinkan.
Keracunan organoklorin dan organofosfat dapat terjadi karena penggunaan pestisida dan insektisida secara sembarangan. Atas dasar ini pemerintah negara bagian berencana untuk mendidik petani lokal tentang pertanian organik.
ALJAZEERA
https://www.aljazeera.com/news/2020/12/17/indias-mysterious-disease-caused-by-nickel-in-milk-expert