TEMPO.CO, - Hubungan antara Azerbaijan dan Armenia kembali memanas. Kedua negara terlibat bentrokan di wilayah Nagorno-Karabakh pada Sabtu kemarin.
Mengutip dari Reuters, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan dalam insiden itu empat prajurit tewas dan dua luka. Secara terpisah, pihak berwenang di Armenia mengatakan enam prajurit mereka terluka.
Pemerintah Azerbaijan mengatakan bentrokan terjadi di wilayah Nagorno-Karabakh yang kini berada di bawah kekuasaannya. Mereka menuturkan menggelar operasi militer pada Jumat dan Sabtu bertujuan untuk mengusir pasukan musuh.
Sementara pemerintah Armenia menuturkan militernya sedang mencegah upaya masuknya tentara Azerbaijan di daerah yang mereka klaim. "Provokasi Azerbaijan berlanjut hari ini ke arah desa Mets Shen dan Hin Shen di wilayah Hadrut," kata kementerian luar negeri Armenia dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan lain, kementerian pertahanan Armenia mengatakan bahwa negosiasi antara negaranya, Rusia, dan Azerbaijan sedang dilakukan untuk menyelesaikan situasi di Hadrut dan memastikan kembalinya para pihak yang bersengketa ke posisi semula.
Pasukan penjaga perdamaian Rusia yang dikerahkan di daerah konflik itu melaporkan tidak ada bentrokan besar tetapi mengatakan pada akhir pekan telah ada satu pelanggaran gencatan senjata.
Dinas Keamanan Negara Azerbaijan mengatakan bahwa tuduhan tidak berdasar terhadap pihaknya dan pasukan penjaga perdamaian Rusia oleh beberapa pemimpin dan media Armenia tidak dapat diterima.
Kementerian luar negeri Armenia mengatakan pasukan Rusia tidak dikerahkan di daerah tempat bentrokan terjadi.
REUTERS
https://www.reuters.com/article/armenia-azerbaijan-clashes/armenia-azerbaijan-blame-each-other-for-deadly-post-ceasefire-clashes-idUSKBN28N08P?il=0