TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Korea Selatan tidak bisa menutupi kegelisahan terkait digelarnya ujian bersama (ujian nasional) masuk perguruan tinggi di negara itu, yang diikuti hampir setengah juta pelajar pada Kamis kemarin, 3 Desember 2020. Ujian masih akan berlanjut hingga dua pekan ke depan.
Tes bersama masuk perguruan tinggi ini dikhawatirkan bisa menjadi sumber penularan baru Covid-19 atau virus corona.
Menteri Pendidikan Korea Selatan Yoo Eun-hae mengatakan setidaknya 207 ribu pelajar akan mengikuti gelombang berikutnya ujian masuk perguruan tinggi pada akhir pekan nanti dan 192 ribu peserta ujian pada gelombang selanjutnya.
“Saya tidak melebih-lebihkan bahwa keamanan Korea Selatan tergantung pada para peserta ujian ini,” kata Yoo.
Para pencari kerja bersiap mengikuti tes di Seoul, Korea Selatan, 25 April 2020. Pelaksanaan tes pun tetap digelar mengikuti protokol pencegahan virus Corona, yaitu peserta mengenakan masker dan menerapkan physical distancing. REUTERS/Kim Hong-Ji
Bar-bar karaoke dan warnet yang biasanya didatangi pelajar telah menjadi kluster penyebaran virus corona sebelumnya. Di bawah pengetatan aturan yang baru, bar-bar karaoke dan warnet boleh beroperasi dengan pengurangan jumlah pengunjung dan harus tutup setelah jam 9 malam.
Ada sekitar 30 ribu bar-bar karaoke dan lebih dari 9.500 warnet serta tempat-tempat permainan video game di penjuru Korea Selatan. Lewat aturan baru, maka tempat-tempat tersebut harus tutup dan acara kumpul-kumpul dibatasi tak lebih dari 50 orang. Acara keagamaan juga dibatasi menjadi tidak lebih dari 20 jamaah.
Pengetatan aturan ini bisa menimbulkan guncangan pada Korea Selatan yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia. Angka pengangguran musiman pada Oktober 2020 tercatat 4,2 persen atau tertinggi sejak Juli 2020.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-southkorea/seoul-stops-at-9-p-m-south-korea-imposes-new-curbs-as-virus-cases-hit-nine-month-high-idUSKBN28E02W