TEMPO.CO, - Politikus Partai Demokrat, Kamala Harris, menjadi wanita pertama yang bakal menjadi wakil presiden Amerika Serikat setelah memenangkan pemilihan umum (Pemilu AS) mendampingi Joe Biden. Ia ingin wanita-wanita lain bisa mengikuti jejaknya.
Kamala Harris mengatakan ia adalah wanita pertama yang akan duduk di Gedung Putih. Namun ia tidak ingin menjadi wanita terakhir di sana.
"Tapi meskipun saya mungkin wanita pertama di kantor ini, saya tidak akan menjadi yang terakhir," kata Harris di Delaware seperti dikutip dari CNN, Ahad, 8 November 2020.
Kamala Harris menuturkan setiap gadis kecil saat ini melihat bahwa Amerika adalah negara yang penuh peluang bagi siapa pun terlepas jenis kelamin mereka. Ia mengajak semua wanita AS untuk berani bermimpi.
"Bermimpilah dengan ambisi, memimpin dengan yakin dan lihat diri kalian seperti yang tak dilihat orang lain,” tuturnya.
Seperti diketahui, sejak Amerika Serikat terbentuk belum pernah ada presiden atau wakil presiden yang dijabat oleh seorang wanita. Selain menjadi wanita pertama, Kamala Harris juga perempuan kulit hitam serta keturunan Asia pertama yang bisa menjadi wakil Presiden AS.
Pasangan Joe Biden dan Kamala Harris dinyatakan memenangi Pemilu AS setelah penghitungan suara sementara pada Sabtu siang waktu AS menunjukkan mereka menang di Pennsylvania. Dengan 20 suara elektoral Pennsylvania, Biden dan Harris akhirnya mengantongi 273 suara elektoral. Seorang kandidat hanya butuh 270 suara elektoral
Saat ini Joe Biden dan Kamala Harris sudah mengantongi 279 suara elektoral. Sementara pasangan Donald Trump - Mike Pence tertahan di 214 suara.
Namun Donald Trump menyatakan pertarungan belum berakhir. Ia akan mengajukan sengketa Pemilu AS ke pengadilan.
Sumber:
https://edition.cnn.com/politics/live-news/trump-biden-election-results-11-07-20/h_81125636e5407e9fa7df6a363989fbeb