TEMPO.CO, Jakarta - Polisi di Ibu Kota Madrid, Spanyol, membuat sejumlah titik pengecekan kendaraan di jalan utama yang menjadi jalur masuk dan keluar dari ibu kota terkait penerapan lockdown karena melonjaknya jumlah kasus Covid-19.
“Sekitar 4,8 juta warga dilarang meninggalkan ibu kota,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 3 Oktober 2020.
Otoritas Spanyol juga menetapkan restoran dan bar harus tutup lebih awal dengan kapasitas pengunjung 50 persen.
Pembatasan ini berlaku sejak Jumat malam namun tidak seketat lockdown pada Maret, yang melarang warga keluar rumah.
Otoritas melarang warga Madrid agar tidak berpergian kecuali sangat diperlukan.
Warga dilarang berpergian kecuali untuk bekerja, sekolah, layanan kesehatan atau berbelanja.
“Hanya ada sedikit orang dari suasana biasanya, toko terlihat kosong, bar juga kosong, dan ada perasaan sedih,” kata Valerio Rojo, direktur Circulo de Bellas Artes, yang merupakan organisasi budaya.
Seorang petugas di sebuah hostel di Madrid Pusat mengatakan banyak orang memesan kamar tapi membatalkannya karena lockdown ini. “Mereka bilang tidak akan melakukan perjalanan karena ada pembatasan,"”kata Macarena Molina, yang bekerja di sebuah hostel.
Sumber