TEMPO.CO, Madrid – Sejumlah warga miskin di Ibu Kota Madrid, Spanyol, turun ke jalan pada Ahad, 20 September 2020, untuk meminta bantuan kesehatan Covid-19.
Mereka juga mengeluhkan adanya diskriminasi otoritas dalam melayani mereka.
Pemerintahan Kota Madrid memerintahkan lockdown di sejumlah area kawasan miskin di ibu kota dan daerah pinggiran karena merebaknya wabah virus Corona.
Ada sekitar 850 ribu warga yang terdampak dari kebijakan ini akibat melonjaknya kasus baru Covid-19.
“Perintah lockdown itu berlaku terutama untuk area dengan penduduk berpenghasilan rendah dan banyak terdapat populasi imigran,” begitu dilansir Reuters pada Senin, 21 September 2020.
Demonstrasi ini digelar di 12 dari 37 distrik yang terdampak perintah lockdown itu pada Ahad.
Sekitar 600 warga berdemonstrasi di distrik selatan Vallecas, yang memiliki tingkat pandemi Covid-19 salah satu yang tertinggi.
Jumlah infeksi di kawasan itu enam kali lebih tinggi dari pada kawasan Chamberi, yang merupakan kawasan penduduk kaya di utara Madrid.
Unjuk rasa di Vallecas ini sempat memanas saat demonstran mengancam memasuki kantor gubernur. “Tidak masuk akal Anda bisa melakukan hal-hal di area orang kaya tapi tidak bisa di Vallecas,” kata Begona Ramos, 56 tahun, yang ikut demonstrasi soal lockdown Covid-19.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-spain-protests/protesters-say-localised-lockdowns-in-madrid-discriminate-against-poor-idUSKCN26B0FH