TEMPO.CO, Jakarta - Anggota partai pendukung koalisi pemerintahan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Devlet Bahceli, mengecam kritik asosiasi dokter soal data korban Covid-19.
“Asosiasi Medis Turki berbahaya seperti virus Corona dan menyebarkan ancaman,” kata Bahceli dari Partai Gerakan Nasionalis lewat Twitter seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 20 September 2020.
Partai ini berkoalisi dengan Partai Kadilan pimpinan Erdogan untuk menguasai mayoritas suara di parlemen.
“Asosiasi Medis, yang membawa kata ‘Turki’ di dalam namanya seharusnya segera ditutup saja,” kata Bahceli.
Pernyataan Bahceli ini terkait kritik dari dokter yang mempertanyakan kebenaran data jumlah korban Covid-19 termasuk yang meninggal.
Saat ini, Turki memiliki populasi sekitar 83 juta orang dengan jumlah kasus Covid-19 sekitar 300 ribu jiwa dan korban meninggal sekitar 7,400 korban meninggal.
Menteri Kesehatan, Fahrettin Koca, menampik kritik dari asosiai soal data Covid-19.
Dia mengatakan telah berulang kali menegaskan bahaya dari pandemi Covid-19 dan tidak pernah menganggap remeh tantangan yang dihadapi rumah sakit.
“Saya katakan situasinya memprihatinkan. Saya katakan jumlah kasus kritis naik 100 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Koca kepada media pada Rabu. Dia juga mengatakan telah membuka angka korban meninggal Covid-19 atau Corona, yang jumlahnya 4,5 kali dari Agustus.
Sumber: