TEMPO.CO, Beirut – Menteri Pekerjaan Umum Lebanon, Michel Najjar, mengatakan kebakaran di area Pelabuhan Beirut dipicu oleh kegiatan perbaikan di lokasi itu.
“Dia mengatakan kebakaran itu telah berhasil ditangani,” begitu dilansir Reuters mengutip penjelasan Najjar ke MTV Lebanon pada Kamis, 10 September 2020.
Insiden kebakaran hebat ini terjadi sekitar satu bulan setelah insiden ledakan di Beirut, yang terjadi di lokasi sama pada awal Agustus.
Ledakan saat itu terjadi setelah proses reparasi di dalam gudang menimbulkan kebakaran dan mengenai gudang penyimpanan zat kimia amonium nitrat, yang bisa digunakan sebagai bahan peledak atau pupuk.
Ledakan saat itu menewaskan sekitar 190 orang dan melukai 6 ribu orang lainnya. Ratusan bangunan di sekitar area pelabuhan baik gedung maupun rumah penduduk mengalami rusak parah.
Sumber di militer Lebanon mengatakan kebakaran di Pelabuhan Beirut kali ini terjadi saat ada bahan minyak goreng terbakar dan menyebar mengenai tumpukan ban di area pelabuhan.
Salah satu tayangan televisi setempat menunjukkan setumpuk ban terbakar di sebuah gudang, yang bangunannya hancur akibat ledakan pada awal Agustus, di Pelabuhan Beirut, Lebanon.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-lebanon-crisis-fire/huge-blaze-at-beirut-port-alarms-residents-a-month-after-massive-blast-idUSKBN2611PH?il=0