TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, meminta produsen vaksin virus Corona untuk tidak terburu-buru dalam menggelar uji klinis mereka. Menurut WHO, segala hal yang berkaitan dengan keamanan vaksin harus diutamakan. Hal tersebut menyusul langkah produsen vaksin asal Inggris, AstraZeneca, menghentikan uji klinis terhadap vaksin virus Corona mereka.
"Hanya karena kita ingin vaksin cepat ada, bukan berarti kita harus mengorbankan keamanan ataupun mengambil jalan pintas," ujar Kepala Peneliti WHO, Soumya Swaminathan, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 9 September 2020.
Diberitakan sebelumnya, AstraZeneca memutuskan untuk menghentikan sementara uji klinis vaksin virus Corona mereka yang berlangsung secara global. Gara-garanya, salah satu peserta uji mengalami sakit usai divaksin. Hingga berita ini ditulus, apakah penyebabnya berkaitan dengan vaksin yang diberikan atau tidak belum diketahui.
Identitas dari peserta uji yang mengalami sakit tersebut tidak diungkap oleh AstraZeneca. Namun, menurut laporan New York Times, ia menjalani uji klinis di Inggris dan menerima diagnosis myelitis transversal, sebuah sindrom inflamasi yang mempengaruhi sumsum tulang belakang dan sering dipicu oleh infeksi virus.
Soumya menegaskan kembali bahwa semua proses uji klinis vaksin virus Corona harus mengikuti standar, aturan, ataupun etika yang ada. Segala obat yang akan diberikan kepada publik, kata ia, harus teruji dulu keamanannya. "Itu adalah hal yang paling utama dan terpenting," ujarnya.
ISTMAN MP | REUTERS