TEMPO.CO, Jakarta - Kamala Harris membuka pidato penerimaan calon wakil presiden Partai Demokrat pada Rabu dengan mengenang almarhum ibunya.
"Ibu saya mengajari saya bahwa melayani orang lain memberi tujuan dan makna hidup. Dan oh, betapa saya berharap dia ada di sini malam ini tapi saya tahu dia sedang menyaksikan saya," kata Harris, dikutip dari CNN, 20 Agustus 2020, selama Konvensi Nasional Partai Demokrat yang digelar selama empat hari.
Kamala Harris mencatat sejarah sebagai perempuan kulit hitam pertama dan keturunan Asia-Amerika yang mendapatkan tiket utama ke pemilihan presiden AS.
Kamala secara resmi diusung sebagai cawapres Joe Biden dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat yang berlangsung empat hari untuk melawan capres petahana Partai Republik, Donald Trump, pada 3 November.
Dikutip dari Reuters, 20 Agustus 2020, mantan Presiden AS Barack Obama juga berbicara dalam konvensi tersebut, mengatakan Donald Trump telah gagal mengurus pemerintahan dengan 170 ribu nyawa warga Amerika terenggut akibat virus corona, jutaan pekerjaan hilang, dan reputasi Amerika menurun drastis di mata dunia, menurut kutipan pidato Obama yang dirilis oleh panitia.
Eks Presiden Barack Obama juga menyesalkan keadaan demokrasi di Amerika dan mendesak para pemilih untuk mencoblos Joe Biden pada November demi menyelamatkan Amerika.
"Saya… meminta Anda untuk percaya pada kemampuan Anda sendiri, untuk menerima tanggung jawab Anda sendiri sebagai warga negara," katanya, dikutip dari CNN. "Untuk memastikan bahwa prinsip dasar demokrasi kita bertahan. Karena itulah yang dipertaruhkan sekarang. Demokrasi kita."
Kandidat presiden dan wapres dari Partai Demokrat Joe Biden dan Kamala Harris terlihat di panggung selama acara kampanye perdana sejak Biden menunjuk Harris sebagai pasangannya, di Sekolah Menengah Alexis Dupont di Wilmington, Delaware, AS, Rabu, 12 Agustus 2020. Sebelum ditetapkan sebagai cawapres, Kamala Harris adalah satu dari 11 kandidat yang diseleksi oleh Joe Biden beberapa pekan terakhir. REUTERS/Carlos Barria
Kamala Harris menyiapkan pidato yang meminta agar pemilih Amerika, kulit putih maupun kulit berwarna, untuk mengalahkan Donald Trump dengan memilih Joe Biden.
"Kita berada pada titik perubahan. Kekacauan yang terus-menerus membuat kita terombang-ambing. Ketidakmampuan membuat kita merasa takut. Sifat tidak berperasaan membuat kita merasa terasing. Masih banyak yang lain. Dan inilah masalahnya: Kita dapat melakukan sesuatu yang lebih baik dan pantas mendapatkan lebih banyak," kata Kamala Harris dalam kutipan dari pidato yang telah disiapkannya, pada malam ketiga konvensi.
Demokrat khawatir dengan kritikan Trump terhadap sistem pemungutan suara melalui pos dan pemotongan anggaran operasional pos oleh Dirjen Layanan Pos AS Louis DeJoy, seorang pendukung Trump, dapat menunda pengiriman surat suara selama pemilu.
Mantan wakil presiden era Obama, Joe Biden, 77 tahun, menunjuk Kamala Harris, 55 tahun, sebagai pasangannya minggu lalu untuk menghadapi Trump, 74 tahun, dan Wakil Presiden Mike Pence, 61 tahun.
Kamala Harris akan menyampaikan pidatonya dari ballroom hotel yang sederhana di kampung halaman Joe Biden di Wilmington, Delaware.
Dua malam pertama dari empat hari konvensi Demokrat menampilkan negarawan senior dan bintang baru di partai Demokrat yang mengatakan terpilihnya Joe Biden akan memperbaiki Amerika Serikat yang dilanda pandemi dan mengakhiri kekacauan empat tahun masa jabatan Donald Trump.