TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 35 ribu anggota keluarga di Yaman terdampak musibah banjir bandang yang melanda negara itu sudah lebih dari dua pekan terakhir. Laporan yang dipublikasi United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) menyebut pada Juli dan Agustus 2020, banjir telah membuat infrastruktur dan rumah-rumah penduduk rusak.
Banjir di Yaman juga telah merenggut korban jiwa dan korban luka-luka. Laporan OCHA menyoroti hujan lebat di beberapa wilayah di Yaman telah berdampak pada hampir 35 ribu anggota keluarga. Banyak dari mereka yang harus kehilangan tempat tinggal.
Dikutip dari middleeastmonitor.com, laporan OCHA tersebut mengindikasikan banyak wilayah di Yaman yang terkena dampak musibah banjir ini. Wilayah Ma’rib, Hajjah, Raymah, Al-Mahwit dan Hudaydah menjadi area paling parah atas musibah ini.
Data statistik menyebut, Yaman dilanda banjir bandang yang dipicu oleh hujan lebat. Musibah ini telah menyebabkan lebih dari 100 gedung di Kota Tua Sanaa rusak, padahal bangunan di area itu masuk dalam situs warisan sejarah UNESCO.
Sekitar 174 orang tewas dalam musibah banjir ini. Ratusan orang luka-luka, yang sebagian besar berada di area yang dikendalikan oleh kelompok Houthi.