TEMPO.CO, Madrid – Otoritas Spanyol menerapkan lockdown baru Covid-19 atau pelarangan kegiatan di ruang publik untuk daerah Catalonia, yang berpenduduk sekitar 200 ribu orang.
Lockdown ini berlaku sejak Sabtu, 4 Juli 2020 setelah terjadinya sejumlah kasus baru Covid-19 atau virus Corona.
Penduduk di area Segria, Catalonia, dan Kota Lleida tidak boleh meninggalkan daerah masing-masih mulai Sabtu siang.
“Namun, mereka tidak akan diminta tinggal di rumah seperti mekanisme lockdown pertama kali di Spanyol, yang diterapkan pada 14 Maret,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 4 Juli 2020.
“Kami memutuskan untuk menutup daerah Segria karena data kasus baru Covid-19 cukup memprihatinkan,” kata Presiden Regional Catalan, Quim Torra, dalam jumpa pers.
Baca Juga:
Data dari kementerian Kesehatan menunjukkan ada 3.706 kasus baru Covid-19 di daerah Lleida pada Jumat, 3 Juli 2020.
Jumlah ini bertambah cukup banyak dari sehari sebelumnya yaitu 3.551 kasus Covid-19.
Otoritas mengizinkan warga Segria untuk bekerja. Namun, para pekerja diminta menunjukkan sertifikat dari perusahaan masing-masing.
Spanyol mencatat ada 205.545 kasus baru Covid-19. Dan sebanyak 28.385 ribu orang meninggal dunia. Ini membuat Spanyol salah satu negara yang mengalami pandemi Covid-19 terparah di Eropa.