TEMPO.CO, Seoul – Jaksa penuntut Korea Selatan telah meminta surat penangkapan terhadap pewaris Samsung Group, Jay Y. Lee, dalam kasus merger dan penipuan akuntansi pada 2015.
Lee diduga melakukan penipuan ini terkait proses dirinya naik sebagai pimpinan Samsung.
Lee pernah menjalani masa tahanan dan baru keluar dari penjara pada Februari 2018.
“Jaksa meminta penangkapan Lee terkait dugaan manipulasi harga saham dan pelanggaran aturan audit,” begitu dilansir pada Kamis, 4 Juni 2020.
Saat ini, Lee sedang menghadapi dakwaan penyuapan untuk memenangkan dukungan menggantikan tokoh perusahaan lee Kun-hee.
Ini juga melibatkan bekas Presiden Park Geun-hye.
Lee sempat menjalani tahanan selama setahun namun kasus dugaan penyuapan yang melibatkan dirinya ditunda prosesnya pada 2018.
Soal ini, manajemen Samsung menolak berkomentar. Harga saham perusahaan sempat naik 1.1 persen melampaui kenaikan 0.2 persen dari kenaikan harga saham di bursa.
Jaksa telah menginvestigasi dugaan penipuan akuntansi di perusahaan obat Samsung Biologics.
Ini terjadi setelah badan pengawas keuangan Korea Selatan mengeluhkan adanya penggelembungan nilai perusahaan di bawah Samsung Group ini menjadi US$3.7 miliar pada 2015 atau sekitar Rp52.4 triliun.