TEMPO.CO, Washington – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menurunkan jumlah royalti yang harus dibayarkan sejumlah perusahaan minyak dan gas, yang beroperasi di tanah pemerintah federal.
Ini terjadi setelah industri minyak dan gas mengalami masalah pendapatan akibat turunnya harga jual migas.
Biro Manajemen Tanah AS menyetujui pemotongan tingkat royalti di sedikitnya 76 lokasi pengeboran di negara bagian Utah pada beberapa pekan terakhir.
“Pengurangan royalti ini berkisar dari 12.5 persen menjadi sekitar 5 persen,” begitu dilansir Reuters pada Kamis, 21 Mei 2020.
Biro juga menyetujui penundaan pengeboran 90 izin pengeboran di Wyoming, Nevada, dan California karena wabah virus Corona.
Penundaan ini memberikan waktu kepada perusahaan untuk berhenti berproduksi hingga dua bulan tanpa kehilangan hak sewa.
“Semua penundaan ini bisa berlangsung hingga maksimal 60 hari,” kata pejabat Biro kepada Reuters.
Salah satu penerima manfaat pengurangan kewajiban pembayaran royalti ini adalah perusahaan migas Kirkwood Oil & Gas, yang berbasis di Wyoming.
Manajer tanah dari perusahaan, Steve Degenfelder, mengatakan perusahaan juga mendapatkan pengurangan kewajiban royalti di Nevada dan Dakota Utara.
Harga migas mengalami penurunan akibat anjloknya permintaan karena merebaknya wabah virus Corona.
Situs Johns Hopkins University melansir AS menempati urutan pertama jumlah kasus infeksi yaitu sekitar 1.57 juta orang.
Jumlah korban meninggal akibat wabah virus Corona ini di AS mencapai 94.6 ribu orang. Sedangkan orang yang sembuh mencapai sekitar 298 ribu orang.