TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pekerja migran di India pada Minggu, 17 Mei 2020, melahirkan seorang bayi perempuan dalam sebuah perjalanan di kereta. Proses kelahiran itu terjadi di sebuah kereta khusus Shramik yang bergerak dari Bhopal, sebuah Kota di Negara Bagian Madhya Pradesh menuju Kota Bilaspur di Chhattisgarh, India.
Situs ndtv.com mewartakan ibu yang bersalin di kereta itu diketahui bernama Ishwari Yadav, 23 tahun. Dia melahirkan dibantu para penumpang perempuan di kereta itu pada Minggu, 17 Mei, pukul 1.50 dini hari atau sebelum kereta tiba di Nagpur, Maharashtra.
“Dia mendapat giliran kerja malam. Saya lalu menelepon saluran darurat kereta api dan staf mengatakan dokter akan tiba di stasiun terdekat tempat kereta itu berhenti, dimana hal tersebut masih jauh dari posisi kami saat itu. Saya lalu mulai bertanya pada penumpang perempuan di kereta apakah mereka mau membantu saya dan mereka pun setuju,” kata Rajendra Yadav, suami Ishwari.
Ilustrasi bayi. (Unsplash/Eric Froehling)
Yadav meyakinkan proses persalinan itu berjalan aman dengan bantuan perempuan lain di kereta. Ketika kereta tiba di stasiun Nagpur sekitar pukul 4 subuh, tim medis datang dan membantu pasangan suami istri itu. Mereka memotong tali pusar dan menjepitnya. Dokter juga memberikan sejumlah obat kepada Ishwari yang baru melahirkan.
“Setelah tiba di Kota Bilaspur sekitar pukul 10.55 pagi, ibu dan bayinya dilarikan ke Rumah Sakit Institut Ilmu Pengetahuan Medis Chhattisgarh (CIMS) menggunakan ambulan,” kata Aarti Pandey, Humas dari Institut Ilmu Pengetahuan Medis Chhattisgarh (CIMS).
Kondisi ibu dan bayi dalam keadaan sehat. Hasil tes virus corona untuk Ishwari negatif. Namun sampelnya sudah dikirim untuk dilakukan tes RT-PCR untuk konfirmasi akhir virus corona.
Yadav menceritakan dia pergi ke Kota Bhopal pada Maret 2020 lalu untuk bekerja sebagai kuli bangunan. Dia mengajak serta istrinya yang sedang hamil dan putri mereka yang masih balita. Namun baru tiga hari bekerja, India sudah memberlakukan lockdown.
Dia lalu meminjam uang dari kontraktornya dan teman-temannya untuk bertahan hidup. Ketika hari melahirkan sudah semakin dekat, Yadav akhirnya memesan kereta khusus yang akan membawa dia dan istrinya pulang kampung. Tiket kereta itu pun lagi-lagi dibantu oleh para pekerja migran lainnya setelah pulang dengan menggunakan kendaraan jenis lain selalu gagal.