TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi global virus korona telah mengubah sejumlah aspek kehidupan, termasuk ibu hamil dan ibu baru melahirkan. Proses melahirkan yang biasanya dirayakan dan ditemani suami, sahabat, dan keluarga, di tengah pandemik ini menjadi agak berbeda.
Monic Arief, WNI yang menetap di East Lansing, Michigan, Amerika Serikat, menceritakan beratnya tantangan melahirkan anak ketiganya saat Negeri Abang Sam itu memerangi penyebaran virus corona.
Menurut Monic, sejak awal Maret 2020 dokter kandungan sudah mengingatkan kemungkinan perubahan prosedur melahirkan akibat pandemi virus korona. Hanya suami yang boleh menemani di ruang melahirkan. Sedangkan keluarga ataupun sahabat tak diizinkan menjenguk sama sekali selama mereka berada di rumah sakit.
Ilustrasi ibu melahirkan. shutterstock.com
Monic berada di Michigan, Amerika Serikat, untuk menempuh kuliah Master di Universitas Negeri Michigan. Persalinan anak ketiganya terjadi pada pertengahan April lalu di Rumah Sakit Sparrow di East Lansing.
Menjelang melahirkan, Monic dibuat bingung karena karantina wilayah menyebabkan seluruh tempat penitipan anak tutup. Dua anaknya yang masing-masing berusia tujuh dan dua tahun, tak boleh dibawa ke rumah sakit atau dititipkan ke kerabat.
“Dari sejak virus ini semakin ramai kami memutuskan opsi terakhir. Suami saya akan jaga anak-anak di rumah. Saya menjalani proses melahirkan ini sendirian saja,” kata Monic kepada Tempo, pertengahan April lalu.
Saat hari persalinan tiba, Monic hanya diturunkan di lobi rumah sakit oleh suaminya setelah berjam-jam kontraksi. Ia lalu dijemput seorang suster di lobi dan menjalani pre-screening test. “Diukur dulu suhu badan dan ditanyakan riwayat perjalanan yang dilakukan,” kata dia.
Pre-screening test kembali dilakukan saat Monic sampai ke area bersalin. Satu orang suster juga ikut membantu memegang tangan Monic saat ia bersalin. “Suami saya selalu ada di samping saat melahirkan, tetapi baru kali ini saya benar-benar sendirian,” kata Monic, yang kondisi bayinya sehat.
Selain Monic, Christy Natalia juga WNI yang melahirkan bayi di tengah pandemik virus corona. Christy melahirkan anak pertamanya di Rumah Sakit Sparrow.
“Saya melakukan semua tindakan untuk mencegah virus (tertular). Cuci tangan sebelum memegang bayi, sampai mencuci semua barang belanjaan yang dibawa pulang suami,” kata Christy.
Awalnya, untuk membantu kelahiran ini, kerabat Christy akan terbang ke East Lansing. Namun hal itu urung dilakukan karena dampak penyebaran virus corona.
Di negara bagian Michigan, kasus positif virus corona telah mencapai lebih dari 36 ribu. Dari jumlah itu, sekitar 3 ribu pasien virus corona berakhir dengan kematian. Kasus pertama diumumkan di Michigan pada 11 Maret lalu.
INDRI MAULIDAR