Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Corona, Iran dan Suriah Kecewa Sanksi Amerika Belum Dilonggarkan

image-gnews
Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Menteri Luar Negeri Iran Javid Zarif melakukan pertemuan pada Senin, 20 April 2020 di Ibu Kota Damaskus Suriah. Sumber: reuters.com
Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Menteri Luar Negeri Iran Javid Zarif melakukan pertemuan pada Senin, 20 April 2020 di Ibu Kota Damaskus Suriah. Sumber: reuters.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Menteri Luar Negeri Iran Javid Zarif melakukan pertemuan pada Senin, 20 April 2020 di Ibu Kota Damaskus Suriah, dimana keduanya menyebut Barat telah mengeksploitasi pandemik virus corona untuk tujuan politik. Dalam pertemuan itu, keduanya terlihat sama-sama menggunakan masker. 

Zarif mengutip pernyataan Presiden Iran Hassan Rouhani yang menyebut Pemerintah Amerika Serikat telah memperlihatkan realitas tidak manusiawi dengan menolak mencabut sanksi ekonomi pada Suriah dan Iran ketika wabah virus corona menyebar di hampir seluruh negeri di dunia. Di Iran, lebih dari 5.200 orang meninggal karena virus corona. 

Presiden Assad mengatakan penanganan krisis virus corona memperlihatkan kegagalan moral Barat.

Warga Iran mengenakan masker untuk mencegah penularan virus Corona. [IRNA]

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo telah memperlihatkan sinyalemen bahwa kemungkinan Amerika Serikat melonggarkan sanksi yang dijatuhkan pada Iran dan beberapa negara lainnya sebagai upaya untuk memerangi virus corona. Namun Pompeo tidak memberikan detail rencana tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikutip dari reuters.com, Pompeo pada bulan lalu mengatakan bantuan kemanusiaan merupakan pengecualian dari sanksi-sanksi yang dijatuhkan oleh Washington pada Tehran setelah Presiden Donald Trump keluar dari kesepakatan nuklir Iran pada 2015. Kesepakatan itu mengatur pembatasan program nuklir Iran. 

Amerika Serikat juga telah menjatuhkan sanksi kepada Suriah sejak meletupnya gelombang unjuk rasa menuntut Presiden Assad agar mundur pada 2001 silam. Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pihaknya masih menekan Pemerintah Suriah yang terus melakukan kekerasan pada warga sipil. 

Di Suriah, ada 39 kasus virus corona dan 3 pasien berakhir dengan kematian. Informasi dari tim medis dan saksi mata menyebut, jumlah yang sesungguhnya lebih besar dari yang dikonfirmasi Pemerintah Suriah. Pejabat di Pemerintah Suriah mengatakan tidak ada yang ditutup-tutupi dan pemerintah telah memberlakukan lockdown serta jam malam demi mengerem pandemik mematikan ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Seorang anggota regu bom memeriksa sisa-sisa rudal tak dikenal, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di pusat Kharkiv, Ukraina 2 Januari 2024. Sebagai imbalan atas senjata dari Korea Utara tersebut, Rusia diharapkan akan memasok pesawat tempur, rudal permukaan-ke-udara, kendaraan lapis baja, peralatan produksi rudal balistik dan teknologi canggih lainnya. REUTERS/Sofiia Gatilova
Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.


Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 hari lalu

Ketua DPR AS, Mike Johnson. REUTERS/Elizabth Frantz
Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel


Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken di Washington Sabtu dini hari. SPA
Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.


Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara saat konferensi pers di Moskow, Rusia, 4 April 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

6 hari lalu

Logo PWI. Istimewa
Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

7 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

8 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?