TEMPO.CO, Jakarta - Pyongyang memastikan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak pernah mengirimkan surat bernada positif kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pernyataan itu untuk menjawab klaim Trump yang menyebut telah menerima surat positif dari Kim.
Pyongyang mendesak Presiden Trump agar menahan diri dengan tidak memanfaatkan hubungannya dengan Kim untuk tujuan yang egois.
“Tidak ada surat yang baru-baru ini dikirimkan untuk Presiden Amerika Serikat dari Pemimpin Tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara). Hubungan kedua pemimpin bukan masalah yang harus digunakan untuk pengalihan ataupun dimanfaatkan untuk memenuhi tujuan egois,” tulis Kementerian Luar Negeri Korea Utara, yang dipublikasi lewat kantor beriat KCNA.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberi instruksi kepada stafnya saat menyaksikan peluncuran sub-unit mortir Angkatan Darat pada 10 April 2020. Saat sejumlah negara tengah sibuk membasmi virus Corona, Kim Jong Un mengejutkan publik dengan aksinya kembali memperkuat pertahanan militernya. KCNA/via REUTERS
Dikutip dari rt.com, Presiden Trump pada Sabtu, 18 April 2020, mengklaim telah menerima sepucuk surat dari Kim. Dia pun berkeras Amerika Serikat – Korea Utara mungkin sudah berperang jika bukan karena upaya diplomatiknya.
“Itu sebuah surat yang baik. Saya rasa kami baik-baik saja,” kata Trump.
Hubungan benci dan cinta Presiden Trump – Kim dimulai pada musim panas 2018 setelah keduanya melakukan pertemuan pertama di Singapura. Namun dua pertemuan berikutnya belum membuahkan hasil sehingga mereka beberapa kali saling berkirim surat. Pengumuman denuklirisasi di Semenanjung Korea masih jauh dari yang diharapkan
Diskusi antara Pyongyang dan Washington terhenti sejak awal 2019 atau Ketika Presiden Trump menolak permintaan Kim agar melonggarkan sanksi-sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat ke Korea Utara.
Presiden Trump pada akhir Maret 2020 mengirimkan surat ke Kim menawarkan bantuan untuk memerangi COVID-19. Pyongyang pun tidak menutupi fakta mereka menerima surat ini yang berbunyi Presiden Trump sangat terkesan dengan cara Kim menangani pandemik di negaranya.