TEMPO.CO, London – Jumlah korban meninggal di Inggris akibat infeksi virus Corona atau COVID-19 mendekati 10 ribu orang.
Ini terjadi setelah pejabat kesehatan Inggris melaporkan korban meninggal baru sebanyak 917 orang pada Sabtu kemarin.
Inggris telah melaporkan sebanyak 9.875 korban meninggal akibat pademi virus Corona.
“Ini adalah jumlah korban terbanyak kelima sebuah negara,” begitu dilansir Reuters pada Ahad, 12 April 2020.
Itu merupakan jumlah korban di atas 900 orang hari kedua yang dilaporkan petugas.
Sekitar 80 ribu orang di Inggris dilaporkan terinfeksi virus Corona. Salah satunya adalah Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, yang sempat menjalani pengobatan di rumah sakit.
Saat ini, Johnson sedang dalam proses pemulihan setelah sempat dirawat tiga hari di ruang Intensive Care Unit.
Kantor PM Inggris menyatakan, Johnson terus menjalani kemajuan dalam proses penyembuhannya.
Menurut Menteri Dalam Negeri Priti Patel, Johnson perlu waktu untuk bisa sembuh secara penuh.
“Pesan yang kami sampaikan kepada PM adalah kita ingin dia membaik dan dia butuh waktu dan ruang untuk beristirahat,” kata Patel.
Saat ini, Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, menjabat sebagai pelaksana tugas PM.
Media Inggris melaporkan Johnson sudah bisa berjalan dan menonton film. Dia juga membaca surat yang dikirim pacarnya yaitu Carrie Symonds.
Symonds sedang dalam keadaan hami dan dinyatakan mengalami gejala terinfeksi COVID-19.
Saat ini, pemerintah Inggris berusaha agar masyarakat mematuhi perintah tinggal di rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Pemerintah telah menutup tempat hiburan, sekolah, perkantoran dan sejumlah kegiatan publik termasuk perayaan Paskah pada akhir pekan ini.
Polisi mengatakan ada sekelompok kecil orang yang mengabaikan pesan ini. Inggris dan Wales telah mengeluarkan 1.084 denda kepada orang-orang yang dinilai melanggar aturan tinggal di rumah selama wabah virus Corona masih terjadi.