TEMPO.CO, Jakarta - Norwegia pada Selasa, 24 Maret 2020, memperpanjang aturan ruang gerak masyarakat dan lembaga swasta termasuk sekolah dan penitipan anak hingga 13 April 2020. Keputusan ini diambil untuk mencegah penyebaran yang lebih luas virus corona.
“Langkah-langkah ini kami berlakukan untuk memperlambat penyebaran virus, namun kami masih membutuhkan waktu lebih banyak untuk melihat seperti apa dampak yang akan muncul,” kata Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg, seperti dikutip dari reuters.com.
Diantara pengetatan ruang gerak masyarakat adalah menolak WNA yang tidak bekerja atau tinggal permanen, masuk ke Norwegia dan melarang orang-orang pergi ke rumah kabin mereka di gunung jika mereka memilikinya. Semua aturan ini berlaku sampai 26 Maret.
Norwegia juga melakukan pengetatan aturan yang melarang orang kumpul-kumpul di luar ruangan lebih dari lima orang. Mereka yang ada di dalam ruangan juga diharapkan menjaga jarak hingga dua meter, kecuali mereka yang tinggal di satu atap.
“Orang-orang Norwegia itu senang ke kabin-kabin di gunung pada hari Paskah untuk bermain ski. Imbauan kami pada mereka cukup jelas, buatlah beberapa permainan yang menyenangkan, pura-pura Anda berada dalam kabin, namun tetaplah berada di rumah,” kata Solberg.
Di Norwegia, jumlah orang yang terinfeksi virus corona pada Selasa, 24 Maret 2020 naik menjadi 2.566 atau naik sebanyak 196 orang dibanding sehari sebelumnya. Data Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia menyebut, dari total kasus virus corona yang terkonfirmasi, 10 orang meninggal.