TEMPO.CO, Jakarta - Cina menjadi negara kedua setelah Amerika yang mengizinkan uji coba sample vaksin virus Corona (COVID-19) terhadap manusia. Hal tersebut menyusul makin luasnya penyebaran virus Corona di dunia.
"Peneliti di Akademi Militer untuk Ilmu Medis telah menerima persetujuan untuk memulai tahap awal dari uji coba potensial vaksin virus Corona," tulis media Partai Komunis Cina, People's Daily, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 18 Maret 2020.
Lebih lanjut, uji coba vaksin tersebut akan dilakukan dari tanggal 16 Maret hingga 31 Desember dan diawasi langsung oleh Akademi Militer Cina serta perusahaan biotek asal Hong Kong, CanSino Biologics. Adapun jumlah sukarelawan yang akan dilibatkan adalah 108 orang yang semuanya harus dalam kondisi sehat.
Menanggapi uji coba yang dilakukan Cina, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak memasang ekspektasi versi final dari vaksin akan didapat tahun ini. Menurut mereka, paling cepat, versi final akan didapat tahun depan dan baru mulai dilepas ke pasaran sekitar pertengahan tahun 2021.
Sebelumnya, Amerika lebih dulu melakukan uji coba vaksin virus Corona terhadap manusia. Lembaga riset medis Kaiser Permanente, yang berbasis di Washington, menyuntikkan sample pertama virus Corona kepada sukarelawan di Seattle pada hari Senin kemarin.
Total, Kaiser Permanente akan mengujicoba sample vaksin virus Corona (COVID-19) yang mereka buat kepada 45 sukarelawan. Dan, mereka memprediksi versi final akan didapat paling cepat dalam waktu 12 bulan.
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA