TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran virus corona atau COVID-19 yang semakin meluas di Italia telah mendorong Pemerintah di negara itu melakukan isolasi. Pada Senin, 9 Maret 2020 lalu, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengambil tindakan tegas dalam menangkal wabah virus Corona agar tak semakin meluas dengan melakukan isolasi terhadap sejumlah wilayah di utara Italia.
Selain isolasi, beberapa acara publik hingga pertandingan olahraga terpaksa ditiadakan. Masyarakat pun diimbau untuk tinggal di rumah masing-masing sampai 3 April mendatang. Berikut ringkasan langkah pencegahan virus corona yang diambil Pemerintah Italia demi melindungi 60 juta jiwa masyarakat negara itu.
- Seperti apa Italia saat ini?
Pada Senin 9 Maret lalu, Giuseppe Conte telah menetapkan zona darurat Italia dan akan mengisolasi sejumlah kota di wilayah utara Italia, khususnya Kota Lambordi dan Veneto. Keputusan ini diambil menyusul jumlah kasus dan korban kematian yang naik drastis pada hari yang sama. Penduduk juga diimbau tidak meninggalkan rumah kecuali ada keperluan pekerjaan yang mendesak atau terkait masalah kesehatan.
Seluruh bandara di Italia akan tetap melakukan penerbangan, namun warga yang akan bepergian ke luar negeri wajib memberikan alasan yang jelas. Warga yang ketahuan tidak transparan akan terancam dipenjara selama tiga bulan atau dijatuhi denda Rp 3 juta.
Isolasi nasional ini dilakukan menyusul aturan karantina yang ditetapkan pada dua pekan lalu yang telah berdampak pada sekitar 50 ribu masyarakat di utara Italia.
- Mengapa isolasi besar-besar dilakukan Italia?
Penetapan isolasi tehadap sejumlah kota yang terdampak wabah COVID-19 atau virus corona dilakukan setelah Italia mencatat lonjakan kasus akibat virus corona yang saat ini telah mencapai angka 10 ribu pasien terjangkit virus mematikan itu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 463 kasus berakhir dengan kematian.
Lombardi dan Veneto telah menjadi kasus pasien virus corona terbanyak di Italia. Lombardi dengan presentase lima hingga enam persen, sementara wilayah lain sekitar tiga hingga empat persen kasus.
Tempat wisata di Italia sepi setelah negara itu lockdown akibat penyebaran virus corona. Sumber: skylinewebcams.com/mirror.co.uk
- Bagaimana reaksi masyarakat Italia?
Akibat adanya aturan isolasi nasional ini, para penduduk mulai khawatir sehingga terjadi panic buying. Mereka langsung mendatangi sejumlah supermarket di masing-masing wilayah untuk membeli barang keperluan.
Meningkatnya jumlah pasien yang terinfeksi COVID-19 juga menyebabkan sistem kesehatan di Italia mulai lemah. Seorang dokter bernama Barbara Balazoni menjelaskan melalui sebuah video yang diunggahnya di Facebook, Italia kekurangan fasilitas kesehatan dan unit perawatan instensif untuk menangani pasien.
- Bagaimana reaksi negara lain atas wabah virus corona di Italia?
Negara-negara tetangga Italia di kawasan Eropa terus memantau perkembangan kasus virus corona di Italia. Mereka juga telah melarang masyarakat untuk bepergian ke Italia demi mencegah penularan wabah.
Maskapai penerbangan British Airways telah menangguhkan penerbangan dari dan menuju Italia. Sedangkan Romania sudah lebih dulu menghentikan sementara penerbangan dari dan menuju Italia demi menekan penyebaran virus corona.
SAFIRA ANDINI | AL JAZEERA