TEMPO.CO, Seoul - Otoritas Korea Selatan melaporkan jumlah infeksi virus Corona harian terkecil dalam dua pekan terakhir.
Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Korea atau KCDC melaporkan 248 kasus baru infeksi virus Corona pada Ahad, 8 Maret 2020.
“Ini membuat jumlah kasus infeksi virus Corona mencapai 7.382 kasus,” begitu dilansir Channel News Asia pada Senin, 9 Maret 2020.
Angka ini menunjukkan tren penurunan selama empat hari terakhir dan merupakan yang terkecil sejak akhir Februari.
Korea Selatan merupakan negara dengan jumlah penderita infeksi virus Corona yang signifikan di luar Cina, yang menjadi negara pertama tempat merebaknya virus ini.
Namun, fokus dunia mulai bergeser ke Italia dan Iran selama beberapa hari terakhir. Ini terjadi setelah pemerintah Italia mengkarantina seperempat dari total populasinya pada Ahad kemarin.
Ini terjadi setelah Roma mengumumkan jumlah kasus infeksi virus Corona melampaui 7 ribu kasus dan jumlah korban tewas mencapai 366 orang.
“Saya masih merasa sangat perlu berhati-hati. Tapi kita bisa berharap mengalami titik balik dalam waktu dekat,” kata Prime Minister Chung Sye-kun sebelum kembali dari Kota Daegu, yang terkena wabah virus Corona paling parah.
Otoritas kesehatan mengatakan kasus baru infeksi virus Corona menurun drastis setelah mayoritas dari sekitar 200 ribu pengikut Gereja Shincheonji Yesus, yang berada di tengah epidemi ini, telah menjalani pengetesan medis.
Hingga kini, KCDC melansir ada 51 orang meninggal akibat virus ini. Mayoritas kasus infeksi ini terkait dengan jemaat Gereja Shincheonji, yang anggotanya banyak berusia 20 – 30 tahun.
Virus Corona ini telah menyebar ke sekitar seratus negara dengan jumlah orang terinfeksi mencapai sekitar 109 ribu orang. Sebanyak 3.800 orang meninggal dan mayoritas berada di Cina.