TEMPO.CO, Roma – Jumlah korban meninggal infeksi virus Corona di Italia melonjak menjadi hampir 200 orang.
Ini terjadi setelah ada 148 orang meninggal sehingga totalnya menjadi 197 orang menurut laporan Lembaga Proteksi Sipil Italia pada Jumat, 6 Maret 2020.
“Ini merupakan angka kematian terbanyak sejak wabah virus Corona ini terdeteksi sekitar dua pekan lalu,” begitu dilansir Reuters, Sabtu, 7 Maret 2020.
Otoritas Italia melaporkan angka kematian harian akibat infeksi virus Corona jauh lebih banyak dibandingkan negara lain di dunia.
Pemerintah juga telah memerintahkan penutupan sekolah, universitas, bioskop, dan gedung pertunjukan untuk mencegah penyebaran lebih banyak virus ini.
Jumlah kasus infeksi virus Corona di Italia mencapai 4.636 kasus atau yang terbanyak. Angka ini sedikit lebih banyak dibandingkan dengan kasus infeksi virus Corona di Turki yang tercatat sebanyak 3.858 kasus.
Sedangkan Cina, yang menjadi pusat penyebaran awal infeksi virus Corona ini, memiliki 80.711 kasus dengan kasus infeksi baru sebanyak 30 kasus pada Jumat kemarin.
Sedangkan kasus infeksi virus Corona pertama terdeteksi di Vatikan, yang merupakan negara di dalam wilayah Kota Roma. Satu kasus ini tercatat pada Jumat pekan lalu menimpa salah satu staf di rumah sakit yang biasa melayani pengurus Vatikan dan keluarganya.
Menurut data dari institut kesehatan nasional, korban yang meninggal rata-rata berusia sekitar 80 tahun, yang telah mengalami masalah kesehatan sebelumnya. Sebanyak 28 persen adalah perempuan.
Channel News Asia melansir wabah virus Corona ini menyebar di Kota Wuhan sejak Desember 2019. Penyakit ini disebut menyebar ke manusia lewat kelelawar yang dijual di pasar hewan di kota itu. Otoritas Cina telah menutup pasar itu dan mengisolasi Kota Wuhan dan Provinsi Hubei untuk menghindari penyebaran virus tadi.