TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan sejoli Yu Jinghai dan Zhou Lingyi, yang sama-sama bekerja sebagai seorang perawat di ICU (Unit Perawatan Intensif) di Rumah Sakit Leishenshan, Ibu Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, mendapat kejutan pesta pernikahan setelah keduanya selesai melaksanakan tugas.
Dikutip dari asiaone.com, pesta pernikahan kejutan ini diberikan pada Jumat, 28 Februari 2020 pukul 5 sore atau setelah keduanya selesai bekerja dan mencopot seluruh pakaian pelindung. Kedua sejoli itu disambut meriah oleh rekan-rekan mereka dan dibawa ke sebuah aula dimana acara pesta pernikahan bagi keduanya sudah menunggu.
Yu, 25 tahun, pengantin perempuan dan Zhou, 24 tahun, pengantin laki-laki awalnya bertugas di Rumah Sakit Renji di Ibu Kota Shanghai, Cina. Namun para petugas medis dari penjuru Cina diperbantukan untuk menolong Ibu Kota Wuhan memerangi virus corona.
Yu dan Zhou, mendapat pesta kejutan resepsi pernikahan mereka yang tertunda pada Jumat, 28 Februari 2020. Sumber: China Daily/Asia News Network/asiaone.com
Lantaran penyebaran virus mematikan ini, sejoli itu pun terpaksa membatalkan acara resepsi pernikahan mereka, yang semula sudah dijadwalkan di sebuah hotel di Kota Shanghai pada Jumat, 28 Februari 2020. Yu dan Zhou tiba di Kota Wuhan pada 19 Februari 2020 sebagai bagian dari tim medis dari Shanghai.
Sama seperti perawat lainnya di ICU, Yu dan Zhou bertanggung jawab merawat pasien-pasien di Rumah Sakit Leishenshan yang dalam kondisi kritis.
“Resepsi ini sederhana, tetapi sangat hangat. Kami bekerja keras setiap hari di rumah sakit. Ini (kejutan) membuat kami merasa gembira,” kata Yu.
Ungkapan terima kasih disampaikan oleh Zhou atas kejutan yang tak disangka-sangka. Rekan-rekan kerjanya sangat pandai merahasiakan resepsi pernikahan bagi sejoli itu
“Saya sungguh terkejut. Mereka sangat baik, saya membayangkan mereka mempersiapkan ini semua untuk kami. Saya sungguh Bahagia,” kata Zhou.
Para petugas medis menyampaikan doa terbaik bagi kedua pasangan ini. Wang Xinghuan, Presiden Rumah Sakit Leishenshan, memuji pasangan ini karena berani mengambil risiko menolong orang-orang yang terinfeksi di Wuhan.
“Kami menghadapi kondisi yang penuh tantangan, kami tak punya gaun pengantin untuk pengantin perempuan, namun dia tetap cantik sekalipun menggunakan pakaian pelindung. Mereka sungguh luar biasa karena keberanian mereka,” kata Wang, yang akan mengenang adanya pesta pernikahan di rumah sakitnya.