TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menyampaikan bahwa pemerintahannya tengah menyiapkan 'strategi perang' melawan virus Corona (COVID-19). Salah satunya dengan mengandalkan dokter-dokter pensiunan dan ahli medis militer ke rumah sakit.
"Para professional pasti bisa bekerja. Selain itu, kami sudah memiliki sistem untuk menangani mereka yang datang ke negara ini dan sudah tertular virus Corona," ujar Johnson sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Senin malam, 2 Maret 2020.
Hingga berita ini ditulis, sudah ada 89.788 kasus virus Corona di seluruh dunia. Sebanyak 40 di antaranya berada di Inggris. Untungnya, tidak ada korban jiwa dari ke-40 kasus tersebut.
Kurang lebih sebanyak 8 orang dari 40 kasus yang ada adalah mereka yang baru saja kembali dari Italia dan Iran. Sebagaimana diketahui, Iran dan Italia adalah negara paling terdampak virus Corona ketiga dan keempat setelah Korea Selatan serta Cina.
Meski angka kasus di Inggris masih relatif rendah, Johnson mengatakan dirinya tidak mau lengah. Ia memprediksi angka kasus di Inggris bisa naik sewaktu-waktu. Itulah kenapa, kata ia, pemerintahannya mulai menyiapkan strategi perang melawan virus Corona.
Secara terpisah, Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan bahwa strategi perang melawan virus Corona (COVID-19) akan dirilis pekan ini. Hal itu akan berisi tahapan-tahapan yang diambil Inggris apabila epidemi virus Corona terus meningkat. Selain mengandalkan para pensiunan, beberapa strategi yang disiapkan adalah menutup sekolah, membatalkan event-event besar, dan mengisolir kota.
ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST