TEMPO.CO, Jakarta - Thailand dan Jepang masing-masing melaporkan telah muncul kasus yang disebabkan virus corona di negara itu dengan dua korban meninggal. Penyebaran virus corona di wilayah perbatasan Cina telah menimbulkan kekhawatiran.
Situs nytimes.com mewartakan Kementerian Kesehatan Thailand pada Jumat, 17 Januari 2020 menyatakan mereka telah telah menemukan kasus kedua akibat virus corona dengan gejala mirip penyakit Pneumonia.
Pasien yang terinveksi virus corona tersebut adalah seorang perempuan asal Cina, 72 tahun. Juru bicara Kementerian Kesehatan Thailand Rungrueng Kitphati mengatakan kondisi pasien dalam keadaan stabil. Dia masuk ke Thailand melalui Ibu Kota Bangkok setelah terbang dari Kota Wuhan, Cina.
Ilustrasi virus corona. Sumber: wikipedia.org
Sebelumnya pada Kamis, 16 Januari 2020, Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan seorang laki-laki dari Cina, 30 tahun-an, positif terinveksi virus corona. Laki-laki itu tinggal di perfektur Kanagawa, wilayah selatan Tokyo.
Dia kembali ke Jepang pada 6 Januari 2020 setelah terbang dari kota Wuhan, Cina. Laki-laki itu awalnya mengalami demam dan sudah keluar dari perawatan rumah sakit lima hari kemudian setelah dinyatakan sehat.
Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan virus corona tampaknya telah menyebar dari sebuah pasar ikan di Kota Wuhan, Cina, yang juga menjual burung hidup serta hewan lainnya. Akan tetapi, Kementerian Kesehatan Jepang meyakinkan pasien laki-laki yang mereka rawat tidak mengunjungi pasar ikan manapun di Cina. Namun mungkin saja pasien telah melakukan kontak dengan pasien yang belum teridentifikasi dengan gejala radang paru-paru saat berada di Cina.
Virus corona telah menimbulkan ketakutan di kawasan Asia sejak otoritas Kesehatan Cina mengumumkan telah menemukan virus baru yang telah menyebabkan puluhan orang di Kota Wuhan sakit dengan gejala seperti terserang penyakit Pneumonia. Komisi kesehatan Wuhan pada Rabu pekan lalu mengatakan risiko penularan dari manusia ke manusia cukup rendah. Komite kesehatan Wuhan menemukan satu kasus dimana satu keluarga telah terinveksi virus ini.
Penyebaran virus corona telah membangkitkan ingatan pada 2003 ketika Cina diserang sindrom pernafasan akut atau SARS. Virus penyebab penyakit ini diyakini bisa ditularkan dari hewan ke manusia.
Virus SARS telah menewaskan lebih dar 800 orang diseluruh dunia pada 2002 – 2003. Ketika itu, Pemerintah Cina dituding telah menutup-nutupi masalah virus SARS tersebut. Namun para ahli kesehatan menyebut sekarang Pemerintah Cina sudah belajar lebih transparan, walau pun masyarakat Cina ada yang skeptis. Virus corona bisa menyebabkan kematian dan diduga ditularkan dari hewan mamalia ke manusia.