TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir, Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei akan menjadi imam salat Jumat hari ini.
Pada 15 Januari Kantor berita Iran Mehr News Agency melaporkan, Kantor Pusat Salat Jumat Teheran mengumumkan Khamenei akan memimpin salat Jumat di Mosalla Teheran.
Salat Jumat di Teheran bukan sekadar salat Jumat. Salat Jumat Teheran adalah mimbar tradisional untuk menyebarkan pesan rezim kepada para pengikut, media dan birokrasi pemerintah. Pesan-pesan yang disampaikan oleh ulama terpilih pada hari Jumat di semua kota dirancang di kantor pusat di bawah pengawasan Khamenei, menurut Radio Farda.
Terakhir kali Khamenei menyampaikan khotbah pada salat Jumat di tahun 2012. Pada 3 Februari 2020, Khamenei merespons pernyataan Presiden AS Barack Obama yang mengatakan bahwa semua opsi ada di atas meja mengenai program nuklir Iran, ketika Iran menghadapi tekanan ekonomi dari dalam negeri. Pada saat itu Khamenei menjawab bahwa "Perang yang mengancam akan mahal bagi Amerika, dan perang itu sendiri akan sepuluh kali lebih mahal".
Media di Iran belum mengatakan mengapa Khamenei akan memimpin salat Jumat hari ini dan mereka belum menyebutkan topik khotbah.
Namun, Iran menghadapi banyak krisis dan tekanan setelah Jenderal Qassem Soleimani terbunuh oleh serangan udara AS pada 3 Januari. Kemudian Garda Revolusi Iran keliru menembak jatuh sebuah pesawat sipil Ukraina yang menewaskan semua 176 penumpang.
Iran juga menghadapi protes setiap hari oleh mahasiswa, yang semakin marah terhadap kepemimpinan Iran dan meneriakkan slogan-slogan yang lebih radikal terhadap Republik Islam.