TEMPO.CO, Jakarta - Pendemo Iran menolak menginjak Bendera Israel dan Amerika Serikat ketika mereka memprotes para pemimpin Iran karena militer keliru menembak pesawat Ukraina yang menewaskan 176 orang.
Pendemo Iran di Teheran, yang mayoritas mahasiwa, berhati-hati saat berjalan selama demonstrasi agar tidak menginjak Bendera Israel dan Amerika yang dicat di jalan, menurut laporan Jerusalem Post, 13 Januari 2020.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan massa mahasiswa Iran memecah diri saat mereka mendekati bendera besar, bersusah payah untuk tidak menginjaknya. Beberapa orang yang memang berjalan di atas bendera dikecam oleh pengunjuk rasa diteriaki, "Malu Kalian!".
Beberapa laporan mengatakan bahwa para pengunjuk rasa di dekat bendera meneriakkan, "Musuh kita ada di Iran, bukan Amerika."
"Para mahasiswa Iran yang berani ini, yang menolak untuk menginjak-injak bendera AS & Israel, mewakili harapan untuk Timur Tengah yang lebih baik," tweet Hillel Neuer, direktur eksekutif NGO UN Watch, sebagai tanggapan atas video viral tersebut.
Dear @EU_eeas @JosepBorrellF:
These courageous Iranian students who refuse to trample the U.S. & Israeli flags represent the hope for a better Middle East. Engage with and promote them instead of their oppressors, and maybe Iran-backed wars & terror across the region will end. https://t.co/osbjTbTnG2
— Hillel Neuer (@HillelNeuer) January 12, 2020
Akun Twitter jurnalis juga mengunggah video demonstrasi tersebut. Salah satunya jurnalis The Independent untuk Timur Tengah, Borzou Daraghi, dengan menulis bahwa mahasiswa Iran enggan menginjak jalan yang dicat Bendera Israel dan Amerika Serikat.
Student protesters at Tehran’s Beheshti University take pains to avoid trampling on US and Israeli flags painted on entrance walkway pic.twitter.com/mqqzT0D9gK
— Borzou Daragahi (@borzou) January 12, 2020
Yang lain adalah koresponden Turki untuk Middle East Eye, Ragip Soylu, yang menyebut di Twitter bahwa para pendemo menolak menginjak gambar Bendera AS dan Israel di jalan yang dicat pemerintah lokal.
Really interesting.
IklanScroll Untuk MelanjutkanIranian students during anti-govt protests refuse to step on Israeli and American flags printed by the local authorities on the road pic.twitter.com/gFfFho62vT
— Ragp Soylu (@ragipsoylu) January 12, 2020
Para pengunjuk rasa berkumpul di jalan-jalan Iran pada hari Minggu untuk demonstrasi hari kedua melawan rezim, menyusul pengakuan yang terlambat dari kepemimpinan Iran bahwa mereka tidak sengaja menjatuhkan pesawat Ukraina minggu lalu, menewaskan semua 176 orang di dalamnya.
Dikutip dari Times of Israel, ratusan pendemo berunjuk rasa di berbagai lokasi di seluruh Iran, termasuk di luar sebuah universitas di Teheran, menurut unggahan media sosial.
Surat kabar Haaretz melaporkan mereka yang berjalan di atas bendera disoraki oleh pengunjuk rasa lain. Video tidak mengidentifikasi universitas mana yang terlibat.
Pada Minggu, ketegangan meningkat di jalan-jalan ibu kota, dengan kehadiran polisi di sekitar alun-alun Azadi di selatan pusat ibu kota.
Polisi anti huru-hara yang dipersenjatai dengan meriam air dan pentungan terlihat di Amir Kabir, Sharif dan Universitas Teheran, serta Lapangan Enqelab. Sekitar 50 milisi Basij mengacungkan senjata paintball, untuk menandai para pendemo yang rusuh.
Protes menyebar di seluruh Teheran dan beberapa kota Iran lainnya setelah Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengaku bertanggung jawab pada hari Sabtu atas jatuhnya sebuah pesawat sipil Ukraina pada hari Rabu, menewaskan semua penumpang yang mayoritas adalah warga Iran.
GALUH KURNIA RAMADHANI | THE JERUSALEM POST | TIMES OF ISRAEL | DAILY MAIL | HAARETZ