TEMPO.CO, Jakarta - Sanna Marin, Menteri Transportasi dan Komunikasi Finlandia terpilih sebagai perdana menteri menggantikan Antti Rinne yang mundur dari jabatannya. Marin yang saat ini berusia 34 tahun menjadi perdana menteri termuda di dunia.
Partai Sosial Demokrat sebagai partai terbesar dari 5 partai koalisi yang menjalankan pemerintahan Finlandia memilih Marin maju sebagai kandidat perdana menteri dalam pemilihan pada Minggu, 8 Desember 2019.
Menurut laporan Deutsche Welle, hasil pemilihan menyebutkan, Marin menang suara dan mengalahkan pesaingnya dari koalisi partai, Antti Lindtman dengan jumlah suara 32 dan 29 di dewan partai.
"Sekarang kita melihat ke depan. Kami banyak pekerjaan untuk memulihkan kepercayaan, namun kami bergabung dengan pemerintah," kata Marin seperti dilaporkan Deutsche Welle, 8 Desember 2019.
Dalam beberapa hari ke depan koalisi partai akan resmi melantik Marin sebagai perdana menteri Finlandia.
Karir politik Marin diawali saat dirinya terpilih menjadi ketua dewan kota di kota kelahirannya di Tampere, kawasan industri Finlandia. Saat itu usianya 27 tahun.
Menurut qz.com, Marin bergabung dengan partai Sosial Demokrat, partai terbesar dalam koalisi lima partai Finlandia pada tahun 2015. Empat partai koalisi lainnya dipimpin perempuan dan tiga di antaranya berusia di bawah 35 tahun.
Marin menjabat sebagai menteri transportasi dan komunikasi pada Juni 2019.
Karir politik Marin disebut mirip dengan Perdana Menteri Selandia Maru Jacinda Arden, yakni keduanya seorang ibu yang memiliki anak. Marin baru tahun lalu melahirkan seorang anak perempuan. Keduanya menjadi orang nomor satu di pemerintahan di usia kurang dari 40 tahun.
Marin, juga disebut berasal dari keluarga kelas buruh yang pertama kali menyelesaikan bangku sekolah hingga universitas.
Dia juga berbicara terbuka kepada media Finlandia mengenai dirinya didiskriminasi saat ibunya membangun hubungan cinta dengan wanita lain.
Setelah resmi dilantik, Marin akan mengambil alih tugas pendahulunya yang mundur untuk menyelesaikan unjuk rasa pegawai kantor pos yang berlangsung 3 hari. Unjuk rasa ini akan menghambat produksi perusahaan-perusahaan terbesar Finlandia. Konfederasi Industri Finlandia memperkirakan unjuk rasa ini akan menimbulkan kerugian mencapai US$ 550 juta.
Sanna Marin juga akan melanjutkan perjuangannya untuk mengurangi emisi karbon dalam program kerjanya di pemerintahan Finlandia.