TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 60 dokter menulis sebuah surat terbuka yang mengutarakan kekhawatiran mereka kesehatan Julian Assange, 48 tahun, memburuk. Assange adalah pendiri situs pembocor rahasia negara dan perusahaan, WikiLeaks, yang saat ini berada dalam sebuah penjara di Inggris.
Dikutip dari aljazeera.com, para dokter itu waswas Assange bisa meninggal di dalam penjara dengan keamanan tingkat tinggi. Assange yang berkewarga negaraan Australia, telah buronan Amerika Serikat. Dia menghadapi 18 dakwaan, diantaranya berkonspirasi untuk membajak komputer-komputer pemerintah dan mencederai undang-undang mata-mata. Dia bisa menghabiskan waktu puluhan tahun dalam penjara atas tuduhan itu.
Jaksa penuntut negara Swedia Eva-Marie Persson mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan apakah dia akan membuka kembali penyelidikan awal terhadap tuduhan pemerkosaan terhadap Julian Assange di Stockholm pada Senin, 13 Mei. RUPTLY
Dalam surat sepanjang 16 halaman yang dipublikasi oleh WikiLeaks pada Senin, 25 November 2019, disebutkan Assange mengalami masalah psikologi, seperti depresi dan masalah kesehatan gigi serta penyakit pada bagian bahunya yang cukup serius.
Surat terbuka para dokter itu ditujukan pada Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel. Para dokter itu menyerukan agar Assange dipindahkan dari penjara Belmarsh yang ada di selatan London ke sebuah rumah sakit yang dikelola universitas.
Penilaian para dokter itu juga berdasarkan keterangan para saksi mata yang melihat ketika Assange dihadirkan ke pesidangan pada 21 Oktober 2019 di London dan berdasarkan laporan yang dipublikasi pada 1 November 2019 oleh Nils Melzer, utusan khusus PBB urusan penyiksaan. Melzer mengatakan Assange terus-menerus terpapar kesewenang-wenangan dan pelecehan yang cepat atau lambat akan merugikan hidupnya.
“Kami benar-benar waswas dengan bukti-bukti yang ada dan Assange bisa meninggal di dalam penjara. Kondisi medisnya benar-benar mendesak, jangan membuang-buang waktu,” tulis tim dokter dalam surat terbuka itu. Dokter – dokter yang menandatangani surat terbuka itu diantaranya berasal dari Amerika Serikat, Australia, Inggris, Swedia, Italia, Jerman, Sri Lanka dan Polandia.