TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian pertahanan Turki pada Sabtu, 16 November 2019, memastikan Turki membeli sistem pertahanan anti-rudal S-400 dari Rusia bukan untuk dikandangkan, namun untuk dipakai. Kepastian itu disampaikan setelah pembicaraan pada Rabu, 13, November 2019, antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Turki Tayyip Erdogan.
Dikutip dari reuters.com, Erdogan datang menemui Trump di Ibu Kota Washington Amerika Serikat guna meredakan ketegangan antara kedua negara yang sama-sama sekutu NATO. Kedua kepala negara membahas mulai dari kebijakan Suriah hingga ancaman sanksi yang akan dijatuhkan Amerika Serikat kepada Turki setelah Ankara membeli sistem rudal S-400.
Sistem prtahanan udara S-400 Triumph menggunakan radar yang dapat mendeteksi sasaran sejauh 600 km dan dilengkapi empat macam rudal yang berbeda jangkauannya, yaitu rudal 40N6 dengan jangkauan 400 km, rudal 48N6 dengan jangkauan 250 km, rudal 9M96E dan 9M96E2 dengan jangkauan 40 km dan 120 km. Vitaliy Nevar/TASS
Dalam sebuah wawancara, Menteri Pertahanan Turki, Ismail Demir, mengatakan tidak logis bagi negara mana pun membeli sebuah sistem rudal kemudian disimpan digudang dan tidak dipakai. Masalah ini sedang kedua negara coba selesaikan.
Turki siap mengambil langkah-langkah untuk memastikan pihaknya mengatasi kekahawatiran Amerika Serikat terkait S-400 setelah perundingan.
“Tidak benar pendekatan dengan mengatakan ‘kami tidak akan menggunakan itu demi kebaikan mereka (Amerika Serikat). Kami harus lanjut dan menghormati kesepakatan yang sudah ditanda-tangani. Kami bersekutu dengan Rusia dan Amerika Serikat,” kata Demir.
Sebelumnya pada Rabu, 13 November 2019, Trump di Gedung Putih mendesak Presiden Erdogan agar ‘membuang’ sistem rudal S-400. Namun Erdogan mengatakan pihaknya tidak bisa menciderai hubungan dengan Rusia.
Sumber yang dekat dengan Presiden Erdogan pada Jumat, 15 November 2019, mengatakan Turki dan Amerika Serikat telah memulai kerja sama untuk bersama-sama mengevaluasi mekanisme dampak penggunaan sistem pertahanan rudal S-400 pada jet tempur F-35. Washington sebelumnya menggertak Ankara akan menjatuhkan sanksi karena nekad membeli sistem pertahanan rudal S-400