TEMPO.CO, Jakarta - Produsen pesawat terbang Boeing mengkonfirmasi telah mengkandangkan lebih dari 50 pesawat terbang tipe 737NG di seluruh dunia. Langkah itu dilakukan menyusul temuan sejumlah retakan pada bagian sayap pesawat.
Dikutip dari rt.com, Kamis, 31 Oktober 2019, CEO Boeing, Dennis Muilenburg, mengakui telah membuat kesalahan bidang keamanan pesawat tipe 737NG. Burung besi tipe itu sekarang berada di bawah pengawasan.
Ditjen Hubud lakukan inspeksi pesawat Boeing 737 NG.
Boeing 737NG adalah sebuah pesawat pendahulu dari Boeing 737 MAX. Pesawat Boeing 737 MAX terkenal karena reputasi negatif setelah dua kecelakaan pesawat itu yang menewaskan total 346 orang di Indonesia dan Ethiopia dan sejak Maret dikandangkan.
Juru bicara Boeing mengatakan sekitar seribu pesawat 737NG yang ada diseluruh dunia sudah diperiksa. Masalah yang menjadi perhatian inspeksi ini adalah apa yang disebut bagian dari pesawat yang menghubungkan antara badan ke sayap.
Sebelumnya otoritas penerbangan Amerika Serikat memerintahkan agar dilakukan pengecekan pada pesawat-pesawat Boeing 737NG yang telah melakukan lebih dari 30 ribu penerbangan. Sedangkan Muilenburg mengakui perusahaannya telah membuat sejumlah kesalahan pada sistem kunci keamanan atau yang disebut MCAS. Muilenburg menolak mundur sebagai CEO Boeing.